Selasa, 23 November 2010

cara mengacaukan formasi lawan khususnya bagian pertahanan?

cara mengacaukan formasi lawan khususnya bagian pertahanan?
Bagaimana cara mengacaukan formasi lawan khususnya bagian pertahanan? Sebuah trick luar biasa yang jarang digunakan gamer sebagai modal mengalahkan lawan. Lho emangnya formasi tipuan yang gimana? Apa gunanya vital? Gimana cara bikinnya? Trus cara prakteknya saat gimana? Jangan di lewatkan juga halaman yang membahas tentang bagaimana memahami “aneka menu formasi”. Karena bagaimana kita akan menipu lawan sedangkan menu formasi saja banyak salah mengartikannya. Tentunya formasi kita malah jadi tambah kacau. Nah, untuk itu keterkaitan rubrik ini sangat vital dengan rubrik “memahami aneka menu formasi”. Contoh saja diluar formasi tentang cursor speed. Banyak gamer mengartikan bahwa cursor speed adalah kecepatan lari pemain.
Padahal itu pendapat yang sangat konyol dan tak masuk akal. Coba saja cursor speednya di set paling rendah. Apakah larinya pemain akan lambat? Tidak! Lihat pada rubrik “Pemahaman yang salah”. Keistimewahan formasi tipuan adalah dapat mengacaukan pertahanan lawan saat kita menyerang dan membuat putus asa lawan saat lawan menyerang. Karena formasi ini sangat unik dan menantang bagi gamer yang suka otak-atik formasi sekaligus memiliki fungsi yang akurat mengalahkan lawan.
Cara kerja atau sistem formasi adalah kalau saat menyerang membuat kacau back lawan out posisi dan out control. Mari kita amati lebih dalam. Biasanya back memiliki tugas menempel ataupun mengcover lini serang kita. Karena back-back itu memiliki zona press masing-masing, maka sangat sulit bagi kita membuat mereka keluar dari pertahanan ataupun membuat berantakan di zona pressnya masing-masing. Nah, tugas dari formasi ini adalah mengacaukannya baik saat kita menyerang ataupun saat kita bertahan. Saat terjadi kekacauan maka lubang pertahanan akan terbentuk untuk kita jadikan peluang yang maksimal.itulah.
Langkah awal membuat formasi tipuan : tentukan formasi kebiasaannya kalian atau formasi favoritmu. Kami tidak mematok harus menggunakan formasi tertentu, karena formasi apapun bisa dimodifikasi menjadi formasi tipuan. Kami Cuma memberi contoh dari satu formasi demi mudahnya memahaminya. Kita ambil contoh formasi 4-3-3 sebagai formasi dasarnya. 

BODYCHARGE we ps2

BODYCHARGE
Bagaimana memainkan joy stick yang berteknik agar bola tidak mudah direbut lawan? Dari survey yang saya lakukan saat ikut event di banyak kota, biasanya cara menggiring bola (dribble) yang kurang berteknik hanya sekedar ingin menjauh dari lawan. Apa ciri gamer yang demikian? Lalu bagaimana cara yang benar? Apa hubungannya dengan Body Charge? Diskusi kita kali ini sangatlah vital bagi para gamer yang belum mampu betul cara menggiring yang baik dan benar. Adapun ciri dari gamer yang dimaksud diatas :
Type serangannya lebih dominan crossing sayap lalu heading.
• Bila dia mendapat bola biasanya langsung di umpan, dapat lagi umpan lagi, dapat langsung umpan dan seterusnya.
• Bila melihat pemain sayap yang lepas dari kawalan lawan keburu mengumpannya. Mereka kurang jeli bila sebenarnya ada posisi yang lebih rawan dan strategis untuk diberi umpan.
• Lama menggiring bola tiap pemain rata-rata dibawah 2 detik lalu keburu diumpan.
• Mudah kalang kabut bila menghadapi lawan yang memiliki skill menggiring bola yang lebih bagus darinya, apalagi lawannya memiliki skill yang hampir sempurna.
Penjelasan ini sebenarnya harus disertai gambar, tapi rubrik ini masih dalam proses jadi untuk gambarnya menyusul pada edisi selanjutnya. Menggiring bola yang baik dan benar seharusnya bergerak melawan arah musuh yang akan mendekat. Karena gerakan itu akan membuat lawan yang akan mendekat mati langkah, lalu tiba-tiba kita sudah ada dibelakangnya. Memang gerakan pada R2 + arah (PS2-PS3) bisa mengecoh lawan tetapi kelemahannya gerakkannya lambat karena sudut yang dibuat 90 derajat. Tapi trick membelokkan pemain secara exstrim tanpa R2 memiliki kecepatan tinggi karena sudut yang dibuat dibawah 90 derajat. Otomatis lawan terkejut karena tiba-tiba sudah ada dibelakangnya. Mungkin penjelasan ini agak rumit karena tanpa gambar penjelasan. Karena gambar masih dalam proses penyusunan, jadi bila para gamer ingin bertanya bisa lewat menu blog yang telah disediakan.
Dribbling sangat erat hubungannya dengan body charge, keduanya sulit dipisahkan bila kita ingin menggiring bola dengan baik dan benar. Salah satu contohnya dalam posisi menyerang, bila kita saat lari menggiring bola dalam posisi lawan sudah tertinggal sekitar setengah body maka secepatnya taruh pemain anda didepan lawan. Intinya lawan harus berada dibelakang kita. Karena dengan begitu lawan akan tertutup posisinya bila akan menyalip/mendahului kita. Bila lawan mencoba lewat sisi samping, jarak kita akan tambah melebar. Penjelasan detail soal body charge bisa anda lihat halaman lanjutan.

STRIKE STEPBALL

STRIKE STEPBALL
Nama Permainan : Strike Stepball
Sarana dan prasarana : 1) Bola karet 1 buah.
2) Stick pemukul dari kayu 1 buah .
3) Tali rafia dengan panjang 100 m.
4) Lapangan dengan luas 30 x 20 m.
5) Paku sebanyak 14 buah.
6) Tongkat yang terbuat dari pipa pvc dengan
panjang 30 cm.
7) Kapur gamping untuk base.

Peraturan dan cara bermain
Permainan ini terdiri dari dua team yang masing-masing team beranggotakan lima orang.
kedua team melakukan coint toss yang dipimpin oleh wasit pertandingan untuk menentukan siapa yang menjaga dan yang menjadi pemukul.
Masing-masing pemain memiliki satu kali kesempatan memukul pada setiap babak.
Setiap team akan mendapat skor apabila setelah melakukan pukulan ,pemain berhasil memindahkan tongkat dari base 1 ke dalam kotak service.
Apabila pemain menginjak garis/melewati garis pembatas service, maka dianggap tidak sah dan di diskualifikasi.
Jarak antara base yang satu dengan yang lain adalah 10 m.
Setelah pemain melakukan service, maka segera berlari dan menempati base 1.
Jumlah base adalah 3 buah, dan setiap base hanya boleh ditempati oleh satu orang, jika lebih dari satu orang yang menempati base, maka dianggap diskualifikasi.
Apabila pemain melakukan service dan bola terlempar melewati area permainan, maka dianggap tidak sah. Kecuali bola terlebih dahulu mengenai penjaga atau memantul ke tanah, kemudian keluar dari lapangan permainan.

BLIND VOLLEYBALL

BLIND VOLLEYBALL

Nama permainan : Blind Volleyball

Bahan SARPRAS :1) Bola dari plastik yang dimodifikasi satu buah.
2) Kain sebagai net.
3) Tali rafia dengan panjang 50 m.
4) Paku sebanyak 15 buah.
5) Tiang net dari bambu dengan panjang 3 m.
6) Lapangan dengan ukuran 10 x 5 m.
7) Kapur gamping.


Cara pembuatan SARPRAS
Bola dimodifikasi dengan cara bola plastik yang dimasukkan ke dalam plastik yang kemudian diikatkan dengan tali rafia.
Net dibuat dengan kain sepanjang 5 m yang kedua ujungnya diikatkan pada bambu yang berfungsi sebagai tiang net.

Peraturan serta cara bermain
Permainan ini terdiri dari dua team yang masing-masing team beranggotakan lima orang.
Kedua team melakukan coint toss yang dipimpin oleh wasit pertandingan untuk menentukan team yang akan melakukan service terlebih dahulu.
Service harus dilakukan di luar garis belakang lapangan.
Setiap team hanya boleh melakukan empat kali sentuhan bola ketika permainan berjalan.
Tidak boleh melakukan smash untuk menghasilkan point.
Bola dinyatakan masuk apabila setelah service bola menyentuh tanah area permainan.
Basis permainan menggunakan sistem rally point dengan skor yang harus dicapai adalah 10 point dalam setiap setnya.
Permainan ini berlangsung dalam dua set dan jika terjadi draw maka akan diadakan satu kali set tambahan.

peraturan pingpong

PERATURAN TENIS MEJA
MEJA

Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan panjang 274 cm dan lebar 152,5 cm dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas lantai.
Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2 cm, pada tiap sisi panjang meja 274 cm dan lebar meja 152,5 cm.
Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net pararel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis tengah berwarna putih selebar 3 mm, pararel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan kanan.

Gambar meja pertandingan tenis meja



PERANGKAT NET
Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.
Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua sisi atas tiang setinggi cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.
Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.

BOLA
Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.
Berat bola harus 2,7 gr.
Bola harus terbuat dari bahan celluloid atau sejenis bahan plastik dan harus berwarna putih atau oranye dan pudar (tidak mengkilap).
Gambar bola tenis meja

RAKET/BET
Ukuran, berat, bentuk raket tidak ditentukan, tapi daun raket harus datar dan kaku.
Ketebalan daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu, dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, yang adalah merupakan bagian yang lebih sedikit/tipis.
Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi karet bintik biasa,dengan karet bintik yang menonjol keluar (karet pletok) namun memiliki ketebalan termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet lunak (Sandwich Rubber) lem perekat.
Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal yang bukan karet celular, sintetik, atau karet alam, dengan bintik yang menyebar di permukaan raket secara merata dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per-cm kuadrat dan tidak lebih dari 30 per - cm kuadrat.
Karet lunak (Sandwich Rubber) adalah lapisan tunggal dari karet cellular yang ditutupi dengan lapisan luar karet bintik biasa, ketebalan dari karet bintik tidak lebih dari 2 mm.
Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh bahan lain atau tidak ditutupi.
Daun raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak bersambung) dan bahkan ketebalannya. Permukaan raket yang tidak ditutupi karet pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam (tidak sama dengan warna sebelahnya) Apabila terjadi sedikit kekurangan / penyimpangan pada warna dan kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang tidak disengaja dapat diizinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan raket.
Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengizinkan mereka (wasit dan lawannya) untuk memeriksa / mencobanya.
Gambar bat tenis meja

DEFINISI
Suatu (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.
Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga rally diputuskan sebagai suatu let / poin.
Suatu let adalah suatu rally yang hasilnya tidak dinilai / dihitung.
Suatu poin adalah hasil suatu rally yang hasilnya dinilai / dihitung.
Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.
Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket.
Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang dipegangnya atau bagian tangan di bawah pergelangan tangan yang memegang raket ketika bola masih dalam permainan.
Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia atau apa saja yang dipakai atau dibawanya, mengenai bola ketika bola masih berada / melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir, atau belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.
Pelaku Servis / Pemain Yang melakukan servis (server) adalah pemain yang memukul bola pertama kalinya dalam suatu rally.
Penerima bola (receiver) pemain yang memukul bola yang kedua pada sutu rally.
Wasit adalah seorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.
Pembantu wasit adalah seorang yang ditunjuk untuk membantu dengan keputusan–keputusan tertentu.
Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat rally dimulai.
Bola harus sudah dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja.
Garis akhir termasuk perpanjangan kedua arah tepi meja.

SERVIS YANG BENAR
Servis dimulai dengan bola diam secara bebas di atas permukaaan telapak tangan bebas pelaku servis.
Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal tanpa putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh mejanya terlebih dahulu dansetelah melewati net atau mengelilingi net kemudian menyentuh meja dari penerima, pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.
Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus di atas perpanjangan permukaan meja permainan (di belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan bola tidak boleh ditutupi /terhalang oleh bagian badan atau pakaian pelaku servis atau pasangannya, segera setelah bola dilambungkan, tangan bebas harus disingkirkan / ditarik dari garis bebas antara badandan net.
Pembantu wasit sesuai dengan persyaratan servis. Jika wasit ragu atas keabsahan suatu servis, pada kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, wasit boleh menyatakan let dan memperingati pelaku servis.
Setiap keraguan servis berikutnya untuk pemain atau pasangannya dalam satu pertandingan akan menghasilkan 1 poin untuk lawannya.
Bila terjadi servis gagal dan secara nyata tidak sesuai dengan persyaratan dari servis yang baik, pada saat pertama kali maupun pada kesempatan lainnya, maka tidak ada peringatan dan penerima servis harus diberikan poin 1.
Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika diyakini bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal.

PENGEMBALIAN YANG BENAR
Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga melewati / mengelilingi net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung maupun setelah menyentuh net.

URUTAN PERMAINAN
Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis yang benar terlebih dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian yang benar setelah itu pelaku servis dan penerima secara bergantian melakukan pengembalian yang benar. Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis yang benar terlebih dahulu, kemudian penerima melakukan pengembalian bola dengan baik, selanjutnya pasangan masing-masing melakukan pengembalian dan akhirnya secara bergiliran setiap pemain melakukan pengembalian yang benar.

SUATU LET
Reli dinyatakan let jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian bola masuk atau dipukul oleh penerima atau pasangannya.
Jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap dan baik penerima atau pasangannya tidak berusaha memukul bola / mengembalikan.
Jika gagal melakukan servis atau mengembalikannya dengan benar atau jika sesuai dengan peraturan bahwa hal tersebut disebabkan gangguan dari luar.
Jika permainan distop oleh wasit atau pembantu wasit. Permainan dapat dihentikan. Dengan perincian :
Urutan mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima atau tempat.
Untuk memulai sistim percepatan waktu.
Untuk menghukum dan memperingati pemain.
Karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil reli.


SUATU POIN/SKOR
Selain reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat poin. Apabila :
lawan gagal melakukan servis dengan benar.
lawan gagal mengembalikan bola dengan benar.
sebelum bola dipukul oleh lawannya, bola menyentuh apa saja selain net sebelum dipukul oleh lawannya.
Jika setelah dipukul oleh lawan, bola (yang datang) telah berada di luar permukaan meja, tanpa menyentuh meja.
Jika lawannya menyentuh bola.
Jika lawannya menyentuh bola dua kali secara beruntun.
Jika lawannya atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja.
Jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net.
Jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja.
Jika dalam permainan ganda lawannya memukul bola di luar urutannyaSeperti yang dijelaskan dalam sistim percepatan waktu

SUATU GAME/SET
Suatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain / pasangan yang pertama mendapat poin 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama mendapat poin 10, pada
situasi ini, salah satu pemain atau pasangan harus mendapat selisih kemenangan 2 poin atas lawannya.

SUATU PERTANDINGAN
Suatu pertandingan terdiri dari game / set ganjil terbaik (3, 5, 7 atau bahkan 9 game. Biasanya terdiri dari 5 atau 7 game / set).


MEMILIH SERVIS MENERIMA BOLA, ATAU TEMPAT
Hak untuk memilih urutan servis, menerima bola, atau tempat harus diputuskan oleh undian pemenangnya dapat memilih servis, menerima bola atau memilih tempat terlebih dahulu.
Bila salah satu pemain / pasangan telah memilih servis atau menerima atau memilih tempat, maka lawannya harus memilih yang lainnya.
Setelah mencapai 2 (dua) poin, penerima / pasangan yang harus menjadi pelaku servis, dan seterusnya secara bergantian hingga game selesai, kecuali kedua pemain / pasangan telah sama-sama mencapai poin 10 atau sistim percepatan waktu diperlakukan,maka urutan servis dan menerima tetap sama tetapi setiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian.
Pada setiap pertadingan ganda, pasangan yang melakukan servis terlebih dahulu harus menentukan siapa dari mereka yang melakukan servis pertama dan penerima bola juga harus menentukan siapa yang terlebih dahulu menerima bola, dalam game / set berikutnya, pemain yang menerima bola pertama kali menjadi pemain yang melakukan servis pertama kepada yang melakukan servis pada set / game sebelumnya. Dalam ganda, pada setiap pergantian servis, pemain yang sebelumya menerima bola menjadi pelaku servis dan pasangan yang sebelumnya melakukan servis menjadi penerima. Pemain / pasangan yang melakukan servis pertama pada suatu game / set menjadi penerima pada game / set berikutnya dan pada game / set terakhir (penentuan) pada pertandingan ganda, pasangan yang menerima bola kemudian harus merubah urutan yang menerima apabila salah satu pasangan telah mencapai poin 5.
Pemain / pasangan yang memulai pada suatu sisi (tempat) dalam suatu game akan pindah tempat pada game berikutnya dan pada game / set penentuan, pemain / pasangan, harus tukar tempat jika salah satunya telah mendapat skor 5.

KESALAHAN URUTAN SERVIS, PENERIMA, ATAU TEMPAT
Jika pemain melakukan kesalahan urutan servis (server maupun receiver), permainan harus segera dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan sesuai dengan urutan yang sebenarnya siapa yang seharusnya melakukan servis dan menerima bola pada skor / angka yang telah dicapai, sesuai dengan urutan pada saat mulai pertandingan, dan dalam ganda, sesuai dengan urutan pemain yang telah ditetapkan, melakukan servis pertama dalam game / set tersebut sejak kesalahaanya ditemukan.
Jika para pemain tidak bertukar tempat pada saat mereka seharusnya melakukannya, wasit harus menghentikan permainan dan dilanjutkan sesuai dengan pemain yang sebenarnya pada skor yang telah diraih, disesuaikan dengan uutan yang telah ditetapkan pada saat pertandingan dimulai.
Dalam keadaan apapun semua poin yang telah diraih sebelum kesalahan ditemukan harus dihitung.

SISTEM PERCEPATAN WAKTU ( Expedite System )
Kecuali kedua pemain / pasangan telah mencapai skor / poin 9, jika permainan tidak selesai dalam waktu 10 menit maka sistim percepatan waktu harus diberlakukan atau pada awalnya telah diminta oleh kedua pemain / pasangan.
Jika bola masih dalam permainan ketika batas waktu telah habis, permainan harus dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pemain yang melakukan servis pada saat permainan berlangsung.
Jika bola tidak pada saat permainan ketika batas waktu telah tercapai, permainan dilanjutkan dengan pemain yang melakukan servis adalah pemain yang menerima bola sebelumnya.
Setelah itu, setiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian dan pemain / pasangan yang menerima bola harus mendapat poin bila telah melakukan 13 kali pengembalian dengan benar.
Sekali diterapkan, sistim percepatan waktu harus terus diberlakukan hingga pertandingan selesai.

Sejarah Bulutangkis

Sejarah Bulutangkis
Asal mula munculnya permainan bulutangkis sampai saat ini belum dapat dipastikan di daerah atau negara mana yang pertama kali melakukan permainan bulutangkis. Terdapat dokumen-dokumen sejarah yang menunjukkan bahwa permainan bulutangkis dijumpai di beberapa negara. Di Cina misalnya, terdapat suatu bentuk permainan yang mirip dengan bulutangkis, meskipun dalam permainannya menggunakan alat pemukul dari kayu dan sebuah bola. Di Inggris terdapat pula bukti-bukti yang menyatakan bahwa semacam permainan bulutangkis telah dimainkan di puri-puri bangsawan pada akhir abad 17. Di India permainan yang mirip bulutangkis itu dikenal dengan nama Poona di sekita tahun 1870.
Belum dapat dipastikan apakah orang Inggris yang membawa permainan bulutangkis itu ke India atau sebaliknya. Yang jelas dapat dipastikan bahwa nama Badminton untuk bulutangkis berasal dari nama sebuah kota Badminton, tempat kediaman Duke of Beafourt di wilayah Gloucestershire yang tidak jauh leteknya dari Bristol Inggris.
Kejuaraan bulutangkis yang terkenal di Inggris pada waktu itu adalah kejuaraan All England, yang hingga kini kejuaraan tersebut masih berlangsung. Kejuaraan All England diadakan setiap setahun sekali dan All England yang pertama kali diselengarakan pada tahun 1899.
Keberhasilan kejuaraan yang pertama dan disusul kejuaraan-kejuaraan All England berikutnya dari tahun ke tahun semakin berperan terhadap tersebarnya permainan bulutangkis di Inggris sendir dan negara-negara tetangga, bahkan sampai ke Benua lain.
Dengan adanya beberapa perkembangan bulutangkis di negara-negara lain, maka kemudian diusulkan adanay Badan Tertinggi yang mengurus khuus tentang bulutangkis dunia. Pada tanggal 5 Juli 1934, International Badminton Federation (IBF) berhasil didirikan oleh beberapa negara, yakni Inggris, Kanada, Denmark, Perancis, Irlandia, Belanda, Skotlandia dan Wales.
Berdasarkan rencan IBF pada tahun1941-1949 akan diselenggarakan suatu kejuaraan Internasional beregu putera yang pertam, tetapi karena pecahnya perang dunia kedua, maka kejuaraan ini ditangguhkan dan batu dapat dilaksankan pada tahun 1948-1949. Piala bergilir yang diperebutkan untuk kejuaraan beregu putera sebenarnya bernama “ The International Badminton Championship Challenge Cup”, tetapi piala bergilir itu hingga kini lebih dikenal dengan nama Thoma Cup.
Di pihak lain untuk kejuaraan Internasional beregu puteri baru terlaksana pada tahun 1957. piala yang diperebutkan untuk kejuaraan beregu puteri itu hingga kini terkenal dengan sebutan Uber Cup.

Senin, 22 November 2010

renang

PENGENALAN KOLAM

Anak yang belum pernah berenang, adakalanya untuk mendekat ke kolam saja sudah takut. Diperlukan berbagai upaya agar anak tersebut menjadi tidak takut mendekat ke kolam. Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah mengajak anak berjalan-jalan mengelilingi kolam, ketika anak telah mengenal lingkungan tersebut, pasti lama kelamaan anak anak menjadi tidak takut.
Upaya lain setelah anak mengenal lingkungan kolam adalah mengajak anak masuk air, bisa dimulai dengan mengajak anak berdiri di tepi kolam dan memasukkan kakinya ke dalam kolam. Bisa pula dicoba anak diberi percikan air agar anak mengenal suhu air. Selanjutnya anak dicoba turun ke kolam lewat anak tangga, dan satu tangga lagi, begitu terus hingga seluruh badan anak masuk ke kolam.
Usahakan agar anak didik dipaksakan masuk air, karena trauma akibat dipaksa masuk air, akan berdampak secara psikologis sehingga anak akan semakin takut masuk air, akibat secara psikologis ini biasanya sulit dihilangkan.
Anak juga bisa diajak berbincang-bincang dan membicarakan tentang nikmatnya berenang, dan hal-hal yang mengasyikan tentang air. Hal tersebut diharapkan mampu memberikan motivasi secara intrinsik, sehingga anak dengan secara sukarela ingin mencoba masuk air, dan ingin berlatih renang yang baik dan benar.
Hal lain yang perlu diberikan ketika mengenalkan kolam adalah memberitahukan aturan-aturan yang ada di kolam misalnya dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang meludah dan kencing di kolam, dilarang berlari-lari di sekitar kolam karena licin, serta kewajiban mengenakan pakaian renang ketika berenang. Hal tersebut tentunya akan memberikan pengetahuan, sehingga aturan-aturan itu akan selalu diingat dan dilakukan sepanjang anak tersebut berada di kolam.



PENGENALAN AIR

Anak yang pertama kali berlatih renang, haruslah terlebih dahulu dikenalkan dengan sifat-sifat air. Ketika anak telah mengetahui sifat-sifat air, tentulah perasaan takut akan air akan hilang dan kepercayaan diri akan tumbuh.
Pengenalan sifat air dapat dilakukan secara sadar, secara tidak sadar, dengan alat maupun tanpa menggunakan alat. Cara yang paling lazim digunakan adalah dengan permainan, karena dengan permainan kita dapat mengenalkan sifat air dengan mudah, yaitu dingin, basah, tahanan depan oleh air, tekanan ke atas dan tekanan pada telinga, mata dan hidung.
Contoh permainan yang bisa digunakan dalam pengenalan air antara lain:
1. Permainan lari
a. Lomba lari dari ujung ke ujung
b. Lomba lari dengan menggendong
c. Lari dengan rintangan
d. Lari beregu dengan atau tanpa rintangan
2. Permainan mengatuk (tikipelen)
a. Kejar mengejar biasa
Mengejar anak dengan ketentuan yang boleh dikatuk kepalanya saja atau punggungnya saja.
b. Menyeberang ke salah satu tepi, pengatuk diletakkan di tengah
c. Permainan kucing tikus
Anak membuat lingkaran, dengan berpegangan tangan, kucing dan tikus berkejaran di dalamnya.
3. Permainan dengan bola
a. Berburu macam
Siswa memburu macam dengan cara menembaknya dengan bola
b. Polo air sederhana
4. Permainan mengadu
Misalnya masing-masing siswa bertanding menjatuhkan rekannya.
5. Permainan menyelam
Misalnya siswa diharuskan menyelam di antara kedua tungkai rekannya.
PEMBELAJARAN RENANG GAYA CRAWL

A. Gerakan Lengan
Gerakan lengan merupakan faktor utama dalam melakukan renang gaya crawl. Gerakan maju perenang gaya crawl, lebih banyak ditentukan oleh pukulan lengan daripada pukulan kakinya. Karenanya teknik yang benar, akan sangat membantu perenang dalam bergerak ke depan.
Untuk mengajarkan gerakan lengan, dapat dimulai dengan melakukan demonstrasi di darat, agar murid tahu gerakan keseluruhan dengan benar. Selanjutnya siswa disuruh menirukan dengan cara membagi-bagi gerakan perfase dengan hitungan. Bisa dimulai dari hitungan 1-5 selanjutnya dikurangi 1-4, kemudian 1-3 dan 1-2. Selanjutnya setelah mendapatkan aba-aba, anak-anak melakukan 1 gerakan utuh lewat satu hitungan. Hal ini dilakukan agar anak dapat meniru gerakan dengan mudah namun gerakan tidak terpatah-patah seperti robot.
Teknik lengan gaya crawl dibagi menjadi tiga fase yaitu:
1. Fase menarik
- Masuknya tangan ke air
- Masuknya ujung jari tangan
Tangan diruncingkan sehingga telapak tangan menghadap ke arah luar diagonal. Jika masuk air, tangan tetap mendatar dalam posisi horisontal, hal tersebut tidak efisien. Posisi yang tepat telapak tangan membentuk sudut kira-kira 450.
- Tarikan di bawah air
Banyak variasi tarikan, namun yang lazim perenang menggunakan pola S (gerakan S di bawah badan).
- Permulaan tarikan lengan
Ketika salah satu lengan dan tangan sama sekali telah berada di bawah air, telapak tangan diputar dari posisi diagonal dengan putaran lengan ke bawah.

- Lamanya tarikan siku bengkok
Ketika lengan ke belakang, dalam membengkokkan siku sampai mencapai bengkok maksimum dimana tangan repat di bawah badan dan lengan atas pada sudut 900 dengan badan.
2. Fase mendorong
Dimulai ketika lengan atas pada sudut 900 dengan badan dan tangan di bawah badan, selanjutnya dari titik ini ke belakang tangan didorong dengan perluasan siku sampai dorongan berakhir dimana siku hampir mencapai perluasan seluruhnya.
3. Fase istirahat
Dimulai ketika tangan dan lengan masih di bawah air, ketika tangan diangkat, kelingkinglah yang pertama meninggalkan air, tangan keluar dari air seperti pilau membuat tahan sangat kecil.
Ketika siswa telah tau teknik yang benar, selanjutnya siswa disuruh mempraktekkan di air, bisa menggunakan alat bantu misalnya pelampung agar tungkai siswa tetap terangkat ke atas. Suruh siswa bolak balik dari sisi kolam satu ke sisi yang lain.

B. Teknik Pukulan Kaki
Gerakan kaki bertujuan untuk membantu mendorong badan ke depan, disamping juga untuk keseimbangan badan. Ernest W. Maglischo membantu gerakan pukulan kaki menjadi empat yaitu pukulan kaki menyilang, dua pukulan kaki lurus, enam pukulan kaki dan empat pukulan kaki.
Untuk mengajarkan teknik ini, siswa disuruh berjajar di tepi kolam lalu melakukan gerakan yang benar, yaitu tungkai lurus rileks gerakan bersumbu pada ujung tungkai bukan di dengkul/lutut.
Setelah siswa mampu kemudian siswa disuruh mempraktekkannya di kolam dengan bantuan pelampung untuk menahan badan bagian atas agar tidak turun. Lakukan gerakan bolak balik dari satu sisi kolam ke sisi yang lain. Lakukan koreksi, pastikan gerakan yang dilakukan siswa benar.

C. Gerakan Keseluruhan
Setelah siswa menguasai gerakan lengan dan tungkai secara benar, langkah selanjutnya adalah mengajarkan gerakan secara keseluruhan. Disamping juga harus mengajarkan cara menggulingkan badan dan mengambil nafas serta posisi badan yang benar.
1. Teknik menggulingkan badan
Perenang gaya crawl artinya memutas badannya di sekitar sumbu membujur, 450 untuk tiap sisi mengguling merupakan reaksi wajar dan merupakan bagian dari gaya.
2. Teknik bernafas
Saat mengeluarkan nafas, pandangan 450 ke depan pada sudut 450 ke dalam kolam. Saat mengambil tindakan memutar kepala dikoordinasikan dengan mengguling badan. Telinga menyentuh lengan.
3. Posisi badan
Posisi yang tepat adalah streamline (rata-rata air) horisontal yang baik dan dalam garis arah samping.
Siswa disuruh melakukan gerakan keseluruhan berbolak balik, guru mengoreksi apablila ada gerakan yang kurang tepat dari siswa.

D. Kesalahan Umum Renang Gaya Crawl
1. Ambil nafas terlalu dini
2. Terlambat ambil nafas
3. Kaki perenang kurang rileks
4. Sikap tubuh yang meliuk-liuk
5. Menarik dengan siku terlalu lurus
6. Jalannya istirahat dengan lebar
7. Pernafasan ke belakang
8. Lengan berhenti istirahat/lambat
9. Tahap torongan berhenti terlalu lambat
10. Tahap torongan berhenti terlalu awal
11. Jangkauan berlebihan untuk masuknya jari-jari
12. Tendangan dengan ujung jari kaki.
METODE MENGAJAR RENANG GAYA DADA

Renang gaya dada masih sering dijadikan gaya permulaan. Hal ini dikarenakan gaya ini terasa lebih mudah bila dibanding renang gaya rimau ataupun gaya kupu-kupu. Renang gaya dada memiliki corak dan selera sendiri, untuk mengetahui kekhususan gaya dada ini, maka perlu diajarkan kepada siswa gaya tersebut. Berikut urutan langkah mengajar gaya dada:
- Langkah kesatu : mengajar gerakan meluncur
- Langkah kedua : mengajar gerakan kaki
- Langkah ketiga : mengajar rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki
- Langkah keempat : mengajar gerakan lengan
- Langkah kelima : mengajar rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki dan gerakan lengan
- Langkah keenam : mengajar gerakan pernafasan
- Langkah ketujuh : mengajarkan rangkaian gerakan meluncur, gerakan kaki, gerakan lengan dan gerakan pernafasan.
Gerakan ke depan renang gaya dada sangat dipengaruhi oleh benar tidaknya teknik gerakan tungkai. Kesalahan teknik akan menyebabkan luncuran ke depan tidak lancar atau tidak lacu, hal ini terutama diakibatkan tolakan tidak menggunakan telapak kaki tetapi punggung kaki.
Urutan langkah-langkah renang gaya dada pada gerakan tungkai biasanya menggunakan enam hitungan, lalu dikurangi menjadi lima, empat, dan tiga. Dengan enam bilangan (sikap mula tertelungkup, kaki rapat lurus)
- Satu → menarik kaki dengan cara menekuk lutut, kedua kaki relatif rapat
- Dua → membuka telapak kaki ke arah samping, eforotation tumit tetap rapat
- Tiga → membuka betis ke arah samping abductio pada betis, lutut tetap rapat
- Empat → membuka paha ke samping (abdution paha)
- Lima → meluruskan kedua kaki dengan merapatkan (cepat dan bertenaga)
- Enam → kedua kaki tetap rapat dan lurus


Dengan lima bilangan
(sikap permulaan badan tertelungkup, kedua kaki rapat, lurus)
- Satu → menarik kedua kaki dengan menekuk lutut, kedua kaki relative rapat
- Dua → membuka kedua telapak kaki ke arah samping, exoration, tumit tetap rapat.
- Tiga → membuka telapak kaki, yang disusul dengan membuka kedua betis ke arah samping luar
- Empat → merapatkan sambil meluruskan kedua kaki (cepat, kuat)
- Lima → kedua kaki lurus dan rapat
Dengan empat bilangan
- Satu → menarik kaki dengan menekuk lutut, kedua kaki relative rapat
- Dua → membuka kedua telapak kaki yang sesuai dengan membuka betis dan disusul membuka paha ke arah samping
- Tiga → merapatkan sambil meluruskan kedua kaki dilakukan dengan cepat dan kuat.
- Empat → kedua kaki tetap rapat dan lurus
Dengan tiga bilangan
- Satu → menarik kaki dengan menekuk lutut
- Dua → membuka telapak kaki dengan membuka betis dan disusul membuka paha ke samping, disusul lagi meluruskan sambil merapatkan keduabelah kaki dengan cepat dan kuat.
- Tiga → kedua kaki rapat dan lurus agar luncuran menjadi lancar.









METODE MENGAJAR RENANG GAYA PUNGGUNG

Renang gaya punggung ditempatkan pada gaya kedua setelah gaya rimau. Hal ini dibuktikan dengan cepatnya anak dapat melakukan renang gaya punggung setelah didahului belajar renang gaya rimau terutama masalah gerakan kaki, tidak banyak perbedaan.
Renang gaya punggung juga bisa dijadikan renang permulaan, banyak anak yang bertempat tinggal di tepi sungai dapat berenang gaya punggung. Jika renang gaya punggung dijadikan permulaan, maka urutannya adalah sebagai berikut:
- Langkah kesatu : mengajar mengapung telentang aktif, bukan meluncur telentang. Kata aktif mempunyai arti keadaan telentang itu sebagai hasil dari hasil gerakan berjalan mundur di kolam dangkal, yang makin lama makin condong ke belakang, dan dibantu oleh gerakan lengan yang bebas bergerak disamping pinggang.
- Langkah kedua : mengajar gerakan kaki
- Langkah ketiga : mengajar gerakan mengapung telentang dan gerakan kaki
- Langkah keempat : mengajar gerakan lengan
- Langkah kelima : mengajar rangkaian gerakan mengapung terlentang, gerakan kaki dan gerakan lengan.
Pernafasan tidak jadi masalah dalam gaya ini, karena mulut perenang selalu di atas, sehingga bisa mengambil nafas secara terus menerus. Dianjurkan agar bernafas, dua kali ayunan lengan satu kali ambil nafas. Menghirup udara ketika salah satu lengan di atas air, dan menghembus ketika lengan yang lalu di atas air.
Dianjurkan guru mengajarkan renang gaya punggung crawl bukan renang gaya punggung katak, karena renang gaya punggung katak telah tidak pernah dilakukan oleh perenang-perenang prestasi, dalam arena pertandingan pun renang gaya punggung katak telah tidak dipertandingkan.

Sepak bola

Sepak bola adalah permainan bola yang sangat populer dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan sebelas orang.
Peraturan sepak bola

Peraturan resmi permainan sepak bola (Laws of the Game) adalah:

Peraturan 1: Lapangan sepak bola
Peraturan 2: Bola
Peraturan 3: Jumlah Pemain
Peraturan 4: Peralatan Pemain
Peraturan 5: Wasit yang mengatur pertandingan
Peraturan 6: Asisten wasit
Peraturan 7: Lama Permainan
Peraturan 8: Bola Keluar dan di Dalam Lapangan
Peraturan 9: Cara Mendapatkan Angka
Peraturan 10: Offside
Peraturan 11: Pelanggaran
Peraturan 12: Tendangan bebas
Peraturan 13: Tendangan
Peraturan 14: Lemparan dalam
Peraturan 15: Tendangan gawang
Selain peraturan-peraturan di atas internasional , keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola Daerah (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola.


Tujuan permainan

Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.

Jumat, 19 November 2010

VIDEO CARA SHOOTING SEPAKBOLA

Kamis, 18 November 2010

PERAN FILSAFAT DALAM AKTIVITAS JASMANI

PENDAHULUAN
Filsafat memang bukanlah ilmu yang kerapkali banyak dibicarakan oleh banyak kalangan. Hal ini mungkin banyak orang yang menganggap mempelajari filsafat hanya membuang-buang waktu karena ilmu ini dianggap rumit untuk dipelajari, bahkan ada yang menganggap ilmu ini berbahaya dan subversif untuk dipelajari. Menurut saya itu hanyalah pandangan sekilas dari orang-orang yang tidak tahu arti pentingnya dari ilmu filsafat. Kita lihat saja fenomenanya banyak orang-orang yang berjasa dalam berbagai bidang karena pemikirannya yang akhirnya orang tersebut menemukan hal yang berguna bagi kehidupan orang banyak. Penemuan-penemuan tersebut sebenarnya mereka tenukan karena mereka mampu mengeritisi setiap perihal yang mereka temukan dalam kesehariannya. Jadi boleh dikatakan filsafat sebenarnya menjadi suatu hal yang penting karena perubahan-perubahan di dunia berawal dari ilmu filsafat. Jadi setiap insan sebenarnya adalah seorang filsuf dikala menemukan masalah-masalah yang rancu sehingga membuat ia merasa perlu berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Memang untuk mampu berfikir secara kritis tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan kesabaran untuk mencapai hasil yang maksimal.
Jika mengaitkan filsafat dengan pendidikan jasmani, saya merasa jika ilmu filsafat mengambil peran penting. Filsafat yang di Yunani berarti cinta akan kebijaksaan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip olahraga, seperti aturan fair play. Hal ini berkaitan dengan ilmu filsafat dikarenakan dalam dunia olahraga aturan fair play dibuat agar para olahragawan mampu bertindak secara sportif sesuai dengan prinsip-prinsip olahraga yang mengarahkan agar terciptanya keadilan dan kebijaksaan di dalam olahraga. Hal inilah yang harus diemban oleh setiap orang yang ingin berprestasi dalam olahraga tidak perlu melakukan hal-hal curang seperti pemakaian doping atau melakukan hal-hal yang jauh dari kata sportif dalam olahraga.
ISI KAJIAN
Di dalam era globalisasi sekarang ini, kita semakin jarang mendengar sesuatu hal berbau filsafat. Entah itu dikarenakan pikiran manusia yang semakin larut termakan zaman hingga masuk ke dalam kompetisi di era globalisasi ini hingga melupakan atau bahkan tidak mengetahui dengan yang dinamakan filsafat, atau menganggap filsafat hanya sebagai perihal yang tidak penting dan sia-sia untuk dibicarakan. Memang, jika kita berbicara atau menyinggung sedikit pembicaraan kita mengenai filsafat kepada orang lain, mungkin lebih banyak orang yang menghindar daripada orang yang tanggap terhadap pokok bahasan filsafat. Banyak orang awam menganggap filsafat sebagai hal yang sukar untuk dicerna oleh pikiran manusia dikarenakan isinya yang penuh dengan perkara yang boleh dikatakan rumit untuk dimengerti. Terlebih jika filsafat telah diklaim hanya membuat orang menjadi gila bahkan ada yang mengatakan filsafat dianggap berbahaya dan subversif. Saya berpendapat, yang menyebabkan filsafat dirasa difficult atau sukar, karena di dalam memahami atau belajar filsafat, seseorang dituntut untuk mampu berpikir secara kritis, yang artinya orang harus mampu berpikir melalui dalam membahas persoalan. Tetapi saya rasa dibalik itu semua, saya berpikir ada poin-poin yang bermanfaat di dalam mempelajari filsafat, diantaranya adalah dapat mendorong rasa keingintahuan seseorang dalam menjalani kehidupan serta dengan mempelajari filsafat dapat juga melatih seseorang sedikit demi sedikit menjadi lebih kritis untuk peka terhadap setiap persoalan di sekelilingnya sehingga perlahan akan mengembangkan karakteristik seseorang menjadi lebih bijaksana serta akurat dalam mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika membaca buku “Filsafat Untuk Pemula” dari Richard Osborne 2001, pada halaman pertama dikatakan oleh seorang filsuf “lebih baik melakukan sesuatu daripada tidak melakukan atau berbuat sesuatu”. Mungkin jika diamati sekilas penggalan kalimat tersebut, perkataan filsuf tersebut sangat aneh dan tidak masuk akal, karena walau bagaimanapun juga, berbuat sesuatu yang buruk tetap menyalahi aturan atau yang lain. Tetapi menurut saya, jika menelaah lebih dalam lagi kalimat tersebut, saya beropini bahwa filsuf tersebut ingin menyampaikan jika seseorang melakukan perbuatan, entah itu dinilai baik atau buruk, sejatinya orang tersebut telah mendapat pelajaran baik disadari atau tidak, tetapi yang pasti akan dirasakannya dalam kehidupan orang tersebut. Jadi memang benar apa yang telah dikatakan oleh filsuf tersebut, walaupun rancu memang jika dicermati sepintas.
Filsafat sangat dekat dengan perdebatan-perdebatan karena adanya dua opini berbeda dalam satu permasalahan. Saya ambil contoh dari buku “Filsafat Untuk Pemula” `di halaman kedua. Disitu dituliskan bahwa Marx dan tokoh-tokoh lainnya telah menyatakan tentang kematian filsafat. Sehingga membuat filsuf profesional termasuk Gramsci dari Italia mengatakan “setiap orang dalam arti tertentu adalah seorang filsuf”. Saya rasa benar dengan apa yang dikatakan oleh Gramsci jika seseorang dapat menjadi filsuf walaupun hanya dalam batasan tertentu atau hanya dalam kehidupan pribadinya saja. Tetapi jauh sebelumnya dikatakan oleh Plato bahwa “segalanya akan beres jika para filsuf memerintah dunia”. Mungkin yang dimaksudkan oleh Plato disini lebih dikhususkan kepada para filsuf-filsuf professional bukan arti umum yang ditunjukkan kepada semua orang seperti diungkapkan oleh Gramsci. Menurut saya dengan apa yang disampaikan Plato kurang tepat, karena biasanya filsuf hanya memikirkan secara logika maupun ego mereka dan hanya sedikit melihat riil keluar, sehingga saya rasa jika para filsuf yang memerintah dunia hanya membuat keadaan wilayah yang mereka ampu menjadi lebih krisis karena para filsuf tersebut lebih banyak berperang mempertahankan opininya daripada memikirkan nasib rakyat, sehingga keadaan tidak balance atau seimbang karena tidak terjadi acceleration atau kesinambungan di dalamnya.
Seperti halnya dengan revolusi, loncatan-loncatan besar yang terjadi di segala bidang, terutama di bidang IPTEK dan Sains. Perubahan yang sangat cepat ini memang bermula dari hasil pemikiran daya imajinatif yang menghasilkan kreatifitas sehingga membuat pekerjaan yang dijalani oleh manusia semakin mudah dan ringkas. Saya ambil contoh dengan munculnya Internet. Dengan pengembangan IPTEK yang kian cepat, untuk mengetahui keadaan belahan dunia, kita tidak perlu bersusah payah dating ke Negara tersebut, namun kita hanya perlu koneksi dengan internet dan hanya mellakukan browsing. Itu hanyalah contoh kecil dari sebuah karya yang bermula dari pemikiran manusia. Saat saya mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh UNY beberapa waktu yang lalu, saya membaca artikel Pengantar Pengembangan Kreatifitas oleh Bpk. Siswantoyo. Di dalamnya dijelaskan bahwa kemampuan untuk berkreativitas sangat penting di dalam proses kehidupan manusia . Bahkan dengan kreatifitas, manusia mampu melahirkan karya-karya spektakuler di dalam mewarnai kehidupn umat manusia, sebut saja Bill Gate si raja Microsoft, J.K Rolling dengan novel Harry Potter, Ary Ginanjar dengan ESQ (Emotional & Spiritual Question),Penulis Pramuda Anatatur dengan karya-karyanya yang tak lekang oleh waktu, Penyanyi Krisdayanti, Melly Goeslaw, Seniman Titik Puspa, dll. Ini semua membuat saya lebih mengerti tentang adanya suatu ide atau inovasi yang berasal dari daya imajinatif seseorang, mampu menghasilkan sebuah karya yang salah satu dampaknya ialah menambah inkam pemasukan orang tersebut.
Jika ditelaah lebih dalam, saya berpaendapat jika filsafat memiliki hubungan yang erat dengan kreatifitas. Gordon Dryden (2000 : 185) dalam bukunya Revolusi Cara Belajar mengatakan bahwa “Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen baru, yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru”. Jika mengkaitkan hal tersebut dengan filsafat, saya merasa jika para filsuf terdahulu banyak yang mempelajari tentang karya, ide maupun pemikiran dari para filsuf di belakangnya. Sehingga pemikiran yang dikeluarkan menjadi lebih berbobot dan lebih maju dibandingkan dengan para filsuf dibelakangnya. Selain itu saya berpendapat jika pemikiran atau ide dari satu orang filsuf disanggah sehingga melahirkan pro-kontra oleh beberapa orang filsuf di depannya. Jadi kesimpulan saya setelah membaca buku Filsafat Untuk Pemula dari Richard Osborn, ilmu filsafat sangat berpengaruh sekali dengan perkembangan yang terjadi di dunia ini.
Pada buku Filsafat Untuk Pemula dari Richard Osborn Halaman 67, seorang Filsuf bernama Francis Bacon bersemboyan “Knowledge Is Power” (pengetahuan adalah kekuasaan). Menurut saya dengan apa yang dingkapkan oleh Frncis Bacon adalah pengetahuan menjadi sebuah lambang dari perkembanagn revolusi peradaban zaman. Dengan ilmu pengetahuan seorang saintis mampu menciptakan berbagai penemuan entah itu penemuan yang membawa manfaat dan tidak jarang yang menimbulkan bencana dan malapetaka bagi umat manusia. Bahkan di dalam peperangan, pengetahuan yang menempati tahta tertinggi untuk mencapai kemenanangan. Selain itu pengetahuan merupakan suatu aspek penting dan mengambil andil dalam revolusi industry, dimana para Negara Adikuasa saling berkompetisi untuk bersaing dalam mencari inovasi-inovasi untuk mencapai kekuasaan.
Francis Bacon juga menyatakan “Bila manusia mulai dengan kepastian, ia akan berakhir dengan keraguan. Tetapi bila ia puas untuk mulai dengan keraguan, ia akan berakhir dengan kepastian. Menurut saya dengan semboyan itu ialah, jika seseorang yakin dan puas dengan apa yang dicapainya walaupun belum tentu benar dan ia tidak belajar kembali untuk meneliti kekurangan untuk mencapai perkembangan dari dirinya orang tersebut akan mengalami kemunduran dari hasil yang didapatnya, tetapi jika seorang manusia selalu belajar dari pengalamannya, hasil akhir yang ia dapatkan adalah kepastian dan kemantapan di dalam dirinya. Hal ini sangat diilhami betul oleh Bapak Filsafat modern yaitu Rene Descrates. Dari buku Filsafat Untuk Pemula halaman 70 dijelaskan bahwa Descrates mulai dengan penuh keraguan sehingga ia selalu menolak sesuatu yang telah diajarkan kepadanya dan mencari dasar kepastian di dlam kemampuan rasionalnya sendiri. Sehingga Descrates mampu mensisihkan pikiran-pikiran dari filsuf-filsuf terdahulu sehingga ia mampu menyusun suatu sistem pengetahuan yang mantap. Melalui dengan apa yang dipaparkan mengenai Descrates, saya setuju bila Descrates disebut sebagai Bapak Filsafat Modern. karena dengan pikiran dan cara pandang mempelajari filsuf-filsuf sebelumnya, Descrates mampu membawa wawasannya bahkan dijelaskan pula bahwa impian Descrates tersusun secara sistematis dan dapat diingat dengan rinci, yang berarti kemampuan berpikirnya yang abstrak mampu dimengerti secara riil oleh orang banyak sehingga bermanfaat.
Ilmu filsafat menurut saya sangat perlu dipelajari, terlebih setelah mempelajari ilmu filsafat, saya berpendapat jika filsafat bermanfaat dapat membuka wawasan bagi orang yang mempelajarinya, karena di dalamnya kita diarahkan untuk membuka setiap pikiran kita untuk mengkritisi setiap problem yang terjadi di sekitar kita, sehingga dapat membuka wawasan yang terjadi di sekitar kita dan dapat mengantar kita untuk memperbaiki masalah di sekitar kita. Selain itu, dengan mempelajari filsafat dari berbagai sudut pandang lain, akan memberikan pandangan kepada kita untuk mampu melihat ke depan tanpa melupakan dan meninggalkan yang berada di belakangnya atau kehidupan yang pernah dijalani seseorang. Dengan kata lain. Ilmu filsafat sangatlah baik dan perlu dipelajari karena sengan mempelajari filsafat, seseorang akan terbiasa untuk dapat menelaah setiap permasalahannya yang adanya dan dapat menilai setiap yang telah dijalaninya. Dengan kata lain, ilmu filsafat merupakn salah satu unsur yang perlu dipelajari dan dipertahankan, karena ilmu ini dapat memberikan banyak akspek positif bagi masyarakat.
Sebagai mahasiswa ilmu keolahragaaan, saya akan sedikit membahas tentang pendidikan jasmani jika dilihat dari sudut pandang filsafat. Dari sisi aspek sosial mungkin pendidikan jasmani hanyalah dianggap hal sepele sebagai selingan dalam suatu pembelajaran. Saya beragumen, mungkin ada segelintir masyarakat yang menganggap pendidikan jasmani tidak tepat jika dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran, karena mempelajari pendidikan jasmani hanyalah menyita waktu untuk melakukan pembelajaran lain yang bersifat secara teori dan diajarkan di dalam kelas tanpa mengandalkan fisik. Sehingga timbul pertanyaan, Apakah mungkin nantinya pendidikan jasmani dihapuskan dalam kurikulum pembelajaran sekolah ?. Hal tersebut jika ditinjau dari orang awam yang tidak mengetahui seluk beluk serta manfaat dari proses pendidikan jasmani, pasti lebih banyak orang yang setuju jika pendidikan jasmani dihapuskan dari kurikulum pendidikan sekolah daripada orang yang menolaknya. Tetapi jika seseorang setidaknya mengerti manfaat dari pembelajaran penjas tanpa harus menjadi orang yang aktif dalam kegiatan penjas, saya berpendapat, orang tersebut tidak akan menerima dengan mudah jika pendidikan Penjas di hapuskan.
Saya sendiri sangat menolak jika pendidikan jasmani dihapuskan dari kurikulum pendidikan disekolah. Hal ini berkenaan dengan manfaat yang di peroleh dari kegiatan Jasmani tersebut. Saya mengambil contoh di luar unsur pendidikan.Misalnya saja kegiatan Penjas dalam membantu masa penyembuhan pasca operasi. Melalui terapi-terapi khusus yang di dasari kegiatan jasamani, bukan hal yang mustahil jika prosentasi positif yang di dapat akan menunjukkan signifikan yang lebih baik daripada tanpa melalui terapi tersebut. Jadi jelas terlihat sekali jika kegiatan Penjas tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia.
Di dalam jalur atau unsur pendidikan itu sendiri, pendidikan penjas sangatlah baik diterapkan kepada semua peserta didik, selain membantu perkembangan fisik motorik seorang peserta didik, juga dari kepribadian peserta didik itu sendiri. Jika dibandingkan, siswa yang sering melakukan kegiatan jasmani akan terlihat lebih aktif di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas, lebih berkonsentrasi dalam mengikuti setiap arahan dan menjawab tugas dibandingkan dengan siswa yang jarang melakukan kegiatan jasmani. Selain itu, manfaat lain yang di dapat dengan mempelajari pendidikan jasmani adalah dapat mengurangi kejenuhan dan rasa penat dalam diri siswa. Karena di dalam mempelajari pendidikan Penjas, siswa akan melakukan gerakan-gerakan yang menimbulakn reaksi positif sehingga mampu menstimulun otak menjadi lebih refresh. Sulit dibayangkan jika pendidikan Penjas dihapuskan dari kurikulum pendidikan. Pasti tidak akan tercipta suatu prestasi yang menonjol dalam diri siswa, walaupun diadakan penambahan jam mata pelajaran yang lain.Karena siswa terus-menerus dituntut untuk berpikir tanpa adanya gerakan-gerakan aktif yang merelaksasi kerja otak. Selain itu, dengan adanya pendidikan jasmani yang diterapkan di sekolah, sedikit demi sedikit akan memotivasi para peserta didik akan pentingnya olahraga di dalam membentuk jiwa manusia serta memberikan kesehatan baik dari fisik maupuan rohani, sehingga para siswa nantinya di dalam kehidupan kesehariannya akan termotivasi untuk melakukan aktivitas jasmani di luar aktivitas belajarnya. Pendidikan jasmani juga dapat memberikan efek positif lain, dengan adanya pendidikan jasmani yang dilaksanakan oleh para peserta didik setidaknya juga akan mendorong siswa untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik di dalam menjalani aktivitasnya. Dengan kata lain, jika seorang siswa melakukan kegiatan jasmani dan mempraktekannya di rumah sehingga ia terbiasa untuk melakukan kegiatan jasmani tersebut, maka ia tidak akan mudah masuk pada hal-hal yang membawanya kepada pergaulan yang tidak baik yang ada dalam kehidupnnya di dalam masyarakatnya.
Jadi jelas sekali, kurikulum pendidikan jasmani tidak bisa dihapuskan dalam kurikulum pembelajaran. Karena justru dengan menghapus kegiatan jasmani di lembaga pembelajaran, akan menimbulkan banyak kerugian yang didapat khususnya bagi perkembangan peserta didik. Jika ditelaah lebih dalam lagi, selain menimbulkan kerugian bagi para peserta didik, apabila kurikulum Penjas di hapuskan akan menimbulakan kerugian besar yang akan diderita oleh masyarakat luas. Contoh saja, akan megurangi mata pencaharian. Entah apa yang terjadi jika tiba-tiba pembelajaran dihapuskan dari kurikulum sekolah, jelas-jelas akan menimbulkan kerugian yang di derita oleh para guru Penjas. Mereka secara otomatis akan menjadi pengangguran dan kehilangan mata pencaharian, sedangkan guru penjas di Indonesia bukan hanya ada satu maupun dua, tetapi ada ribuan, bahkan jutaan. Sungguh ironis sekali jika hal tersebut terjadi. Bukan hanya itu, jika hal tersebut benar-benar terjadi, akan menimbulkan bagi para mahasiswa yang sedang menjalani kuliah sebagai calon guru penjas. Ilmu yang didapat, material yang telah dikeluarkan, akan menjadi sia-sia belaka. Dan yang paling rugi jika hal itu sendiri bukanlah pemerintah semata, tetapi semua aspek masyarakat, karena dengan menghapus kurikulum Penjas, sama saja membunuh SDM yang berada di negeri tersebut, karena walau bagaimanapun juga seperti yang telah saya sampaikan tadi, kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan-kegiatan Jasmani, sehingga dapaat disimpulkan bahwa kegiatan Penjas mengambil andil besar dan pokok di dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya pendidikan jasmani, entah bagaimana jadinya suatu SDM di suatu negara manapun.
Kegiatan Penjas yang baik harus dimulai dari usia dini, jadi sebaiknya memang pendidikan jasmani dimulai dari masa kanak-kanak. Selain sebagai pengembangan fisik yang lebih matang jika pendidikan jasmani dilakukan dari masa kanak-kanak, potensi-potensi yang timbul dari kegiatan olahraga tersebut sudah dapat terdeteksi dari masa kanak-kanak tersebut. Sehingga jika telah diketahui potensi anak tersebu, akan semakin mudah untuk mengasah kemampuan anak tersebut, sehingga ke depannya akan menghasilkan prestasi. Jika di kaitkan dengan pendidikan jasmani, sungguh sangat tepat jika pendidikan jasmani diletakkan ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah, dimulai dari usia kanak-kanak atau sekolah dasar. Jika hal tersebut mampu berjalan tanpa menimbulkan kontrovesi yang menyebakkn dihapusnya kurikulum pendidikan jasmani, seperti yang telah saya sampaikan tadi, akan banyak prestasi yang tercetak dari diri anak bangsa, khususnya bangsa Indonesia untuk mengharumkan nama bangsanya lewat olahraga. Karena olahraga adalah suatu cara yang efektif untuk mengharumkan nama bangsa di dunia. Selain itu olahraga adalah suatu cara yang paling aktif untuk mengembangakan nilai moral, sikap sehingga mampu membangun bangsanya menjadi lebih kokoh karena pendidikan Penjas mampu memicu perkembangan organic, intlegensi, emosi, sehingga warganegara pun akan berkembang, baik secara fisik, mental, dan rasa sosial yang lebih baik.
Jika kita amati secara seksama, mungkin kita mengetahui adanya timbal balik, dunia olahraga dengan pemakaian doping. Di dalam dunia olahraga, sudah sering kita dengar dengan apa yang dinamakan doping. Doping sendiri merupakan sesuatu hal yang dianggap tidak etis oleh sebagian besar organisasi – organisasi internasional olahraga. Hal ini didasarkan pada efek –efek buruk yang akan dihasilakan jika seseorang atlit melakukan dopping. Walaupun jika boleh dikatakan, masih banyak para atlit-atlit profesional yang menggunakan doping sebagai cara pintas guna mendongkrak prestasinya. Hal ini menunjukkan bahwa atlit tersebut tidak merapkan fair play di dalam dirinya, karena demi sebuah kemenangan, mereka menggunakan obat-obat terlarang baik secara langsung ataupun melalui transfusi darah yang ironisnya bertentangan jauh dengan tujuan dari prinsip olahraga itu sendiri.
Jika diamati secara seksama, sebenarnya penggunaan doping itu sendiri memang berhak untuk diharamkan dan dihapuskan dari dunia olahraga. Hal ini dikarenakan karena jika seseorang atlit memenangkan suatu kompetisi olahraga tetapi dirinya menggunakan doping, berarti ia menodai karirnya sendiri, karena ia tidak menggunakan skillnya secara maksimal untuk mendapatkan prestasi dan tentu saja prestasi yang ia dapatkan bukanlah suatu hal yang patut dipuji atau bisa dibanggakan. Jika doping yang ia lakukan dapat dilacak, justru akan menimbulkan rasa malu bagi orang yang memakainya dan mungkin saja karirnya akan berakhir begitu saja jika ia terdektesi melakukan doping dan dikeluarkan dari cabang olahraga yang diambilnya.
Menurut pendapat saya, orang yang melakukan doping, bukan mengejar kemajuan dari skill atau kemampuan yang dimilikinya untuk diadu di dalam kompetisi yang sehat, tetapi semata-mata hanya mengejar popularitas dan materi semata. Tetapi jika orang tersebut terdektesi dalam memakai doping, hal setimpal juga akan diterimanya, diantaranya adalah turunnya popularitas. Orang yang memakai doping hanyalah orang yang telah putus asa dan tidak percaya akan kemampuannya, sehingga orang tersebut mengambil jalan pintas dengan memakai doping.tapi yang perlu diketahui, dengan memakai doping tidak 100 % menjamin seseorang berhasil di dalam bidang olahraga yang diambilnya,itu semua kembali dari usaha mencari kemajuan dari dalam dirinya dengan hal-hal yang positif . Jadi sebenarnya tidak ada manfaat dari pemakaian doping itu sendiri.
Sebaiknya langkah-langkah untuk menghapuskan tradisi doping harus dimulai dari penyampaian di dalam pendidikan jasmani. Artinya bahaya dari doping itu sendiri harus disampaikan kepada murid-murid sekolah sejak dini. Sesuai dengan prinsip olahraga yang sesungguhnya, olahraga seharusnya dilakukan secara sportif untuk membentuk kepribadian yang sehat. Dengan adanya doping, hasil dari olahraga sebenarnya tidak dapat ditunjukkan karena doping hanya merusak citra olahraga yang sesungguhnya. Dengan adanya pengetahuan dini tentang bahaya doping, seorang anak diharapkan mampu melaksanakan kegiatan berolahraga dan berkompetisi dengan kemampuan murni dari dalam dirinya, selain itu dengan pengetahuan dini tentang doping, seseorang mampu bersungguh-sungguh di dalam berolahraga. Dan tentu selain pembelajaran tentang doping, juga harus ada pembinaan yang lebih di dalam olahraga khususnya dari faktor psikologinya, sehingga mampu menimbulkan sugesti bahwa setiap orang mampu berprestasi tanpa harus melakukan doping.
Memang untuk menghapus doping dari dunia olahraga tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perhatian khusus serta sosialisasi yang tepat untuk menanggulanginya. Sebagai contoh penyelenggaraan suatu event olahraga dengan tema anti doping atau sebagainya, atau langkah dari atlit-atlit profesional yang turun langsung memberikan sosialisasi tentang bahaya doping. Selaian itu perlu adanya kesadaran yang tinggi akan bahaya doping, karena tanpa adanya kesadaran yang timbul dari diri seseorang, sulit sekali rasanya menghapus tradisi doping dari dunia ini. Oleh sebab itu, selain adanya sosialisasi tentang bahaya doping, juga sebaiknya diikuti tentang adanya usaha guna menumbuhkan motivasi serta kesadaran untuk tidak lagi menggunakan doping. Jika hal tersebut mampu dilaksanakan dengan baik, mungkin suatu hari nanti, prestasi yang dihasilkan dari seorang atlit dapat membanggakan tanpa harus menggunakan doping sehingga citra olahraga di mata masyarakat umum dapat dipandang secara baik dari segi nurani olahraga tersebut. Jadi kesimpulan yang di dapat adalah doping bisa dicegah jika ada kesadaran dari atlit itu sendiri, jika ia masih mempunyai jiwa fair play di dalam dirinya, tidak akan mudah bagi dirinya untuk mempergunakan doping.

KESIMPULAN
Filsafat bukan sekedar ilmu sekunder yang hanya dijadikan sebagai pelengkap dari ilmu-ilmu lain. Dengan ilmu filsafat seseorang belajar untuk terbiasa berfikir dalam sebuah konflik atau permasalahan yang timbul dari kehidupannya sehari-hari sehingga mampu keluar dari permasalahannya tersebut. Jika kita mempelajari filsafat dan mempelajari pengalaman para filsuf, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap oarng yang ada di dunia ini sebenarnya dapat menjadi seorang filsuf atau bisa dikatakan setiap orang di dunia ini sebenarnya dapat berpikir untuk mengkritisi setiap permasalahan yang ditemui dalam kehidupannya walaupun dalam konteks yang kecil. Jadi jika ada yang mengatakan bahwa ikmu filsafat merupakan ilmu yang berbahaya dan subversif, itu semua bisa dikatakan tidak tepat, karena semua perubahan dalam perjalanan waktu dunia ini hingga menimbulkan zaman revolusi maupun globalisasi itu semua berawal dari pikiran orang yang berarti ada peran ilmu filsafat di dalamnnya.
Ilmu filsafat di dalam pendidikan jasmani bisa dijadikan sebagai acuan untuk memberikan asupan tentang cara untuk membentuk SDM yang sehat tanpa harus meninggalkan norma-norma yang bisa merusak moral dari orang yang menjalani aktifitas jasmani. Untuk itulah dibuat aturan fair play di dalamnya. Dengan adanya aturan fair play, setiap orang yang melaksanakan suatu aktifitas jasmani harus bertindak secara sportifitas di dalam menjalaninya, selain itu dengan adanya aturan fair play di dalam olahraga seharusnya tindakan memakai doping dapat dihindari. Hal ini disebabkan dengan adanya doping, citra olahraga yang sebenarnya tidak akan tampak, serta dengan adanya doping menunjukkan bahwa tidak adanya jiwa sportifitas di dalam pemakainnya. Jadi jika menyelaraskan hal ini dengan filsafat, filsafat dapat dijadikan sebagai acuan dari berbagai hal. Karena arti filsafat itu sendiri adalah “ cinta akan kebijaksanaan”.

DOPING DALAM OLAHRAGA

DOPING DALAM OLAHRAGA
Di dalam dunia olahraga, sudah sering kita dengar dengan apa yang dinamakan doping. Doping sendiri merupakan sesuatu hal yang dianggap tidak etis oleh sebagian besar organisasi- organisasi internasional olahraga. Hal ini didasarkan pada efek-efek buruk yang akan dihasilakan jika seseorang atlit melakukan dopping. Walaupun jika boleh dikatakan, masih banyak para atlit-atlit profesional yang menggunakan doping sebagai cara pintas guna mendongkrak prestasinya. Hal ini menunjukkan bahwa atlit tersebut tidak merapkan fair play di dalam dirinya, karena demi sebuah kemenangan, mereka menggunakan obat-obat terlarang baik secara langsung ataupun melalui transfusi darah yang ironisnya bertentangan jauh dengan tujuan dari prinsip olahraga itu sendiri.
Jika diamati secara seksama, sebenarnya penggunaan doping itu sendiri memang berhak untuk diharamkan dan dihapuskan dari dunia olahraga. Hal ini dikarenakan karena jika seseorang atlit memenangkan suatu kompetisi olahraga tetapi dirinya menggunakan doping, berarti ia menodai karirnya sendiri, karena ia tidak menggunakan skillnya secara maksimal untuk mendapatkan prestasi dan tentu saja prestasi yang ia dapatkan bukanlah suatu hal yang patut dipuji atau bisa dibanggakan. Jika doping yang ia lakukan dapat dilacak, justru akan menimbulkan rasa malu bagi orang yang memakainya dan mungkin saja karirnya akan berakhir begitu saja jika ia terdektesi melakukan doping dan dikeluarkan dari cabang olahraga yang diambilnya.
Menurut pendapat saya, orang yang melakukan doping, bukan mengejar kemajuan dari skill atau kemampuan yang dimilikinya untuk diadu di dalam kompetisi yang sehat, tetapi semata-mata hanya mengejar popularitas dan materi semata. Tetapi jika orang tersebut terdektesi dalam memakai doping, hal setimpal juga akan diterimanya, diantaranya adalah turunnya popularitas. Orang yang memakai doping hanyalah orang yang telah putus asa dan tidak percaya akan kemampuannya, sehingga orang tersebut mengambil jalan pintas dengan memakai doping.tapi yang perlu diketahui, dengan memakai doping tidak 100 % menjamin seseorang berhasil di dalam bidang olahraga yang diambilnya,itu semua kembali dari usaha mencari kemajuan dari dalam dirinya dengan hal-hal yang positif . Jadi sebenarnya tidak ada manfaat dari pemakaian doping itu sendiri.
Sebaiknya langkah-langkah untuk menghapuskan tradisi doping harus dimulai dari penyampaian di dalam pendidikan jasmani. Artinya bahaya dari doping itu sendiri harus disampaikan kepada murid-murid sekolah sejak dini. Sesuai dengan prinsip olahraga yang sesungguhnya, olahraga seharusnya dilakukan secara sportif untuk membentuk kepribadian yang sehat. Dengan adanya doping, hasil dari olahraga sebenarnya tidak dapat ditunjukkan karena doping hanya merusak citra olahraga yang sesungguhnya. Dengan adanya pengetahuan dini tentang bahaya doping, seorang anak diharapkan mampu melaksanakan kegiatan berolahraga dan berkompetisi dengan kemampuan murni dari dalam dirinya, selain itu dengan pengetahuan dini tentang doping, seseorang mampu bersungguh-sungguh di dalam berolahraga. Dan tentu selain pembelajaran tentang doping, juga harus ada pembinaan yang lebih di dalam olahraga khususnya dari faktor psikologinya, sehingga mampu menimbulkan sugesti bahwa setiap orang mampu berprestasi tanpa harus melakukan doping.
Memang untuk menghapus doping dari dunia olahraga tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perhatian khusus serta sosialisasi yang tepat untuk menaggulanginya. Sebagai sontoh penyelenggaraan sutu event olahraga dengan tema anti doping atau sebagainya, atau langkah dari atlit-atlit profesional yag turun langsung memberikan sosialisasi tentang bahaya doping. Jika hal tersebut mampu dilaksanakan dengan baik, mungkin suatu hari nanti, prestasi yang dihasilkan dari seorang atlit dapat membanggakan tanpa harus menggunakan doping sehingga citra olahraga di mata masyarakat umum dapat dipandang secara baik dari segi nurani olahraga tersebut.

MODIFIKASI CABOR

MODIFIKASI CABOR
Cabang olahraga mendominasi materi pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
Olahraga membutuhkan aktivitas jasmani yang sangat komplek untuk melakukannya.
Ketrampilan yang ditampilkan dapat berujud close skill, open skill, ataupun kombinasinya.
Modifikasi cabor sangat membantu dalam usaha guru untuk menjebatani keterbatasan gerak/keterampilan gerak siswa.

PRINSIP MODIFIKASI
Mendorong partisipasi maksimal siswa
Memperhatikan faktor keselamatan
Meningkatkan efektivitas dan efesiensi gerak
Memenuhi tuntutan perbedaan kemampuan siswa
Sesuai tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa
Memperkuat keterampilan sebelumnya
Mengajar menjadi pemain yang cerdas
Meningkatkan perkembangan emosi dan sosial

BEBERAPA HAL YANG DAPAT DIMODIFIKASI
Sarana dan prasarana
Jenis keterampilan
Jumlah pemain
Aturan permainan
Tujuan permainan

CONTOH MODIFIKASI DALAM PERMAINAN BOLA VOLI
Menentukan keterampilan motorik bola voli secara umum
Menentukan jenis teknik yang pasti digunakan
Menyederhanakan teknik
Menyederhanakan alat dan fasilitas
Mengubah peraturan

BERMAIN

BATASAN BERMAIN
James Bully : bermain ditandai dengan rasa senang dan tertawa.
Oxford English Dictionary : Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan.
Huizinga : arti kata bermain dari berbagai bahasa di dunia menunjukkan adanya unsure-unsur gerak, sukarela dan senang disertai dengan sungguh-sungguh.
Drijakara : bermain merupakan gejala manusia yang dibudidayakan. Bermain harus dijiwai dua unsur yaitu gros (cinta) dan Agon (sungguh-sungguh).
Sulientaka : Bermain adalah aktifitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan bersungguh-sungguh untuk memperoleh rasa senang dari aktifitas tersebut.

MENGAPA ANAK BERMAIN ?
Teori klasik :teleologik,kelebihan tenaga,rekreasi,reinkarnasi,rekapitulasi.
Teori modern : teori psikoarilistik dan kognitif.

Teologik : tugas biologic, mulai dari bermain itu badan anak akan menjadi berstimulus dan berkembang sehingga akan siap untuk menyonsong masa depan.
Kelebihan tenaga : anak bermain karena mempunyai tenaga yang lebih yang dimilki setiap anak.
Rekreasi : manusia membutuhkan istirahat.
Reinkarnasi : bermain merupakan mengulang aktifitas/kegiatan yang dilakukan oleh nenek moyang.
Psikoanalitik : bermain merupakan organ-organ imajinas dan juga bias untuk depresi dan traumatic.
Kognitif : merupakan apresiasi dan apa yang dimilki oleh anak dengan bias juga dengan meniru.

PARTEN
Unoccupied play.
Solitary play (bermain sendiri).
On locker play (pengamat).
Pararel play (pararel).
Assosiative play (asosiasi).
Cooperative play (bersama).


JEAN PIAGET (perkembangan kognitif)
Sensory motor play (mulai 2 tahun) bergerak terbatas.
Symbolic play/make believe (2-7 tahun).
social play games with rules (8-10 tahun).
games with rules and sport (7-11 tahun).

HURLOOK
Tahap penjelajah (exploratory stage)
Tahap mainan (toy stage).
Tahap bermain (play stage).
Tahap melamun (day dream stage).

RUBIN DKK
Bermain fungisional (fenctional play)
Bangun membangun ( constructive play)
Bermain pura-pura (make believe play)
Bermain dengan peraturan (games with rules)

BERGER
Sensory motor play yaitu bermain dengan mengandalkan indera gerak tubuh.
Mastery play : bermain untuk menguasai ketrampilan tertentu.
Rough and tumble play : bermain kasar.
Social play: bermain bersama.

Selasa, 16 November 2010

Pengertian gerak

PENGERTIAN GERAK

v Gerak sebagai unsur pokok penjas.

v Guru penjas membantu siswa agar dapat bergerak secara efektif dan efesien, meningkatkan kwalitas unjuk kerja/performance, kemampuan belajar, dan kesehatan.

v Guru penjas harus memahami GERAK .

v Gerak benda diartikan sebagai perubahan posisi benda dalam ruang dan waktu.

v Gerak manusia adalah perubahan posisi tubuh dalam ruang atau terhadap bagian tubuh lainnya.

v Gerak manusia dipengaruhi oleh sistem yang ada dalam tubuh manusia.

v Pola gerak manusia tersusun melalui tiga komponen gerak yaitu : gerak berkenaan dengan sikap tubuh, transport, dan tangan.

v Gerak manusia juga dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : faktor unjuk kerja jasmani yang merupakan dasar semua gerak, faktor stuktural, dan faktor psikologis.

v Faktor unjuk kerja jasmani terdiri dari unsur unjuk kerja, aktivitas universal, dan gerak khusus.

v Unsur unjuk kerja meliputi : kecepatan, kekuatan, daya ledak, kelentukan, daya tahan, keseimbangan, ketepatan, koordinasi, kelincahan, kekebalan.

v Faktor struktural berkenaan dengan tipe tubuh, berat dan tinggi badan, sikap tubuh, dan struktur tubuh.

v Fakfor psikologis seperti: kecerdasan, perhatian, motivasi, keberanian, kecemasan, emosi, niat, kemauan, dll.

Keberhasilan gerak menurut Singer

v Karakteristik jasmani

v Kemampuan gerak

v Rasa aman

v Kemampuan perseptual

v Kecerdasan dan emosi

Olahraga

OLAHRAGA

n Menurut kata asal disportare (Latin) dis: terpisah, portare membawa yang berarti membawa diri terpisah dari gangguan. Desport (Perancis Kuno) berarti bersenang-senang atau berfoya-foya.

n Menurut hakikatnya olahraga berarti aktivitas otot-otot besar yang menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kwalitas hidup.

n Menurut kenyataan yang berlaku pada suatu saat dengan melihat tujuan, anggapan masyarakat, ketentuan lembaga yang berwenang.

n Kamus BI olahraga adalah latihan gerak badan

n Insiklopedia Ind. olahraga adalah gerak badan yang dilakukan satu orang/lebih.

n Kamus Pendidikan: olahraga adalah berbagai latihan berbentuk permainan biasanya dilakukan diluar rumah/lapangan terbuka.

n Maladi menyatakan olahraga adalah segala kegiatan manusia dengan ciri-ciri ada peserta,penonton,pemenang dan hadiah.

n Kepres 131 Th. 1962. Olahraga mempunyai arti seluas-luasnya yang meliputi segala usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan jasmani & rohani manusia.

n Musornas I. Olahraga adalah kegiatan manusia yang wajar diperlukan dalam hidupnya sesuai dengan kodratnya.

n Abdul Gafur: olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kesehatan, dan prestasi optimal.

n ICSPE olahraga adalah setiap kegiatan yang mengandung sifat permainan, berisi perjuangan diri sendiri/bersama orang lain atau konfrontasi dengan unsur alam.


JENIS OLAHRAGA

n Berdasarkan pengelompokan/ kecabangan : atletik, senam, aquatik, permainan, beladiri.

n Berdasarkan tempat pelaksanaan : darat, air, udara.

n Berdasarkan musim : panas, dan dingin.

n Berdasarkan status olahragawan: amatir, semi profesional, profesional.

n Berdasarkan energi yang digunakan : ringan, sedang, berat.

n Berdasar Repelita III: olahraga pendidikan, olahraga karya, olahraga masa, olahraga rekreasi, olahraga khusus, olahraga prestasi.

· OLahraga rekreasi: olahraga yang dilakukan masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.

· Olahraga prestasi: olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan iptek keolahragaan.

· Olahraga amatir: olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga.

· Olahraga profesional: olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.



Beda olahraga dan penjas

n Menurut Siedentop dkk olahraga lama dilakukan, ada kompetisi formal, data terkumpul rapi, melibatkan sebagian siswa, ada prestasi puncak, hubungan erat, program vital dan bermakna. Sedang penjas waktu sebentar, tak teratur,emua siswa terlibat, tak ada prestasi puncak, sering dipandang remeh/sepele.

n Rusli Lutan: Penjas dalah proses sosialisasi melalui aktivitas jasmani,bermain,dan olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan, sedang Pendidikan Olahraga adalah proses sosialisasi ke dalam kegiatan olahraga (terampil,tanam nilai Olahraga,pengalaman dunia olahraga).

Cedera

1. KRAM

a) Pengertian

Kram merupakan kontak secara paksa tanpa sadar dan otot yang bekerja tidak rileks, diluar koordinasi kontraksi serat otot-otot, kejang (spasm) otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit.

b) Penyebab

Ø Otot yang kelelahan

Pada saat otot mengalami kelelahan dan secara tiba-tiba meregang secara penuh dan ini dapat mengakibatkan kram akibat dari penggunaan otot yang berlebihan.

Ø Kurangnya jenis mineral

Kekurangan jenis mineral tertentu (defisiensi) yang dibutuhkan oleh tubuh juga dapat mempengaruhi terjadinya kram otot karena banyaknya mineral yang keluar melalui keringat akibat aktivitas olahraga yang tinggi. Misalnya seperti kekurangan zat sodium, potassium, kalsium, zat besi, dan phosphor.

Ø Penumpukan asam laktat ( hasil metabolisme di otot)

Ø Terganggunya oksigenisasi jaringan otot

Ø Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot

Karena terbatasnya suplai darah yang tersedia pada otot tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya kram otot pada saat melakukan latihan

c) Tanda-tanda

Pada bagian yang mengalami kejang otot, sakit jika digerakkan.

d) Cara menolong

Prinsip dasar penanganan kram adalah meregangkan otot berlawanan dengan arah kejang. Ditambah dengan pijatan pada otot yang kram untuk membantu pelemasan otot sehingga sirkulasi oksigen, elektrolit dan zat metabolik menjadi lancar.

Peregangan otot yang kram dilakukan secara perlahan, jika sakit jangan di kendurkan tapi pertahankan posisi. Jika nyeri hilang tambah lagi peregangannya. Lakukan sampai nyeri hilang.

Contoh posisi penanganan :

· Otot betis : luruskan lutut , tekan telapak kaki ke arah punggung kaki. Lakukan pemijatan pada otot betis.

· Otot punggung kaki : tekan punggung kaki dan jari kaki ke arah telapak kaki (sehingga seperti penari balet). Lakukan pemijatan pada otot punggung kaki.

· Otot Paha belakang : luruskan lutut, angkat tungkai bawah dan lakukan pemijatan.

· Otot paha depan : tekuk lutut dan lakukan pemijatan

e) Cara Mencegah

ü Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum dan sesudah olahraga.

ü Tidur atau istirahat cukup

ü Banyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran untuk menjaga kandungan mineral.

ü Cukup minum sebelum, saat dan setelah olahraga, jika perlu konsumsi minuman yang banyak mengandung elektrolit (misal: oralit).

2. STITCHES

a) Pengertian

Stitches adalah rasa sakit yang biasanya terjadi pada kwadran (daerah seperempat lingkaran) kanan bagian atas dari abdomen, seringkali dialami oleh atlet selama melakukan aktivitas olahraga.

b) Penyebab

Adanya udara/gas yang terjebak di dalam usus (intestins), sembelit (constipation), dan melakukan olahraga setelah selesai makan.

c) Tanda-tanda

ü Perut merasa sakit, seperti sedang di tekan – tekan.

ü Terjadi konstraksi otot pada perut.

d) Cara menolong

Jika mengalami stitches dapat diatasi dengan membungkukkan bagian tersebut dan memberikan tekanan pada daerah sekitarnya dengan tangan atau merentangkan tangan diatas kepala.

e) Cara Mencegah

ü Jika atlet mudah sekali mengalami stitches, maka atlet tersebut dapat menguranginya dengan cara memperbaiki teknikmpernafasan yang dilakukan. Gunakan pernafasan perut (belly breathing) yaitu pernafasan yang banyak melibatkan otot-otot perut.

ü Hindari makan berdekatan saat melakukan aktivitas olahraga. Makanan yang banyak, akan menghasilkan banyak gas didalam perut sehingga menyebabkan sembelit (constipation).

3. BLISTER ( LECET )

a.) Pengertian

Luka lecet atau dalam istilah medis disebut sebagai vulnus eksoritum merupakan keadaan rusaknya lapisan luar dari kulit atau selaput lendir karena sebab tertentu, antara lain terjatuh, tergores benda tumpul, maupun gesekan yang berlebihan antar kulit atau mukosa.

b.) Penyebab

ü Gesekan dengan sesuatu.

ü Pakaian ketat.

ü Kegemukan atau kelebihan berat badan.

ü Pakaian dalam yang tidak cocok.

ü Gesekan kulit seperti di kunci paha dan ketiak.

ü Kondisi yang kurang higienis.

c.) Tanda-tanda

1) Stadium Peradangan

Luka teraba hangat, luka tampak bengkak dan kemerahan, terbentuk keropeng, berlangsung selama 4-5 hari.

2) Stadium pembelahan sel

Pembentukan jaringan granulasi, pengkerutan luka, dan epitelialisasi. Luka tampak merah dan mengkerut, berlangsung 4 hari - 4 minggu.

3) Stadium pematangan

Pembentukan pembuluh darah ke daerah luka semakin berkurang, mulai terbentuk serat-serat kolagen, luka tampak sebagai jaringan parut yang warnanya pucat. Bila luka disertai dengan tanda-tanda ini, maka sebaiknya segera ke dokter atau rumah sakit : merah , bengkak, nyeri tekan, teraba hangat, nyeri berdenyut atau nyeri bila ditekan, bernanah, mengeluarkan bau busuk, teraba benjolan di ketiak, lipat paha atau leher – demam.

d.) Cara menolong

ü Merawat luka lecet tersebut dengan membersihkan menggunakan air hangat dan kemudian mengoleskan madu atau minyak zaetun 2 kali sehari sampai luka tersebut benar-benar sembuh.

ü Jika usaha tersebut belum membuahkan hasil, maka sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mencari penyebab luka lecet tersebut, sehingga penangananya menjadi lebih terarah.

e.) Cara Mencegah

ü Hindari menggunakan pakaian ketat dan kasar. Disarankan memakai bahan 100% katun dibandingkan bahan sintetis, karena bisa menyebabkan iritasi kulit.

ü Kurangi berat badan anda pada daerah tertentu.

ü Berolah ragalah di sore hari agar tubuh terasa jauh lebih dingin.

ü Selalu cuci pakaian sebelum dipakai. Keringat kering dan zat-zat kimia bisa membuat kulit menjadi iritasi.

ü Minum banyak air putih untuk menghindari dehidrasi.

ü Gunakan bedak talek atau tepung maizena.

ü Buat pelumas buatan sendiri. Buat 1 cangkir vitamin A, D dan vaseline. Lalu tambahkan 1/4 cangkir krim vitamin E dan krim lidah buaya untuk meningkatkan kekentalan dan bau.

ü Gunakan pasta zinc oksida lalu bersihkan dengan minyak zaitun.

Sumber Pustaka

M. Taylor Paul dan Diane K. Taylor. Mencegah & Mengatasi Cedera Olahraga. 1997

Marsden A.K, Moffat C, Scot R. First Aid Manual 6th edition. London : Dorling Kindersley

Kerwin A. First Aid Handbook . Parragon, 2004

Mayo clinic. Muscle Cramp. Retrieved from http://www.mayoclinic.com/health/muscle-cramp/DS00311

Gornel D. Muscle Cramp of sceletal muscle. Retrieved from http://www.medicinenet.com/muscle_cramps/article.htm

www.google.com

hakikat pendidikan jasmani

Hakikat Pendidikan Jasmani

* Frost : penjas adalah perubahan dan penyesuaian yang terjadi pada individu karena gerak dan atau mempelajari gerak.
* Biro Penjas.: pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi manusia berupa sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan.
* UU no.4 Th. 1950 Penjas yang menuju ke keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir dan batin diberikan kepada seluruh jenjang sekolah.
* Abdul Gafur : penjas adalah suatu proses pendididikan seseorang sebagai individu/anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, petumbuhan , kecerdasan, dan pembentukan watak.
* Singer: penjas adalah pendidikan melalui jasmani yang berbentuk suatu program aktivitas jasmani yang medianya gerak tubuh(melibatkan otot-otot besar) yang dirancang untuk menghasilkan beragam pengalaman dan tujuan antara lain belajar, sosial, intelektual, keindahan, dan kesehatan.
* Agus Mahendra: penjas adalah proses pendidikan tentang jasmani dan atau melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.
* Sukintaka: penjas merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
* Penjas dapat diartikan pendidikan untuk jasmani.
* Penjas juga berarti pendidikan melalui aktivitas jasmani yang berarti aktivitas jasmani hanya sebagai media atau sarana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.
* Tujuan penjas sama dengan tujuan pendidikan pada umumnya seperti yang dikemukakan Annarino (kognitif,afektif,psikomotor,fisik), sedang menurut Bucher (bagus dalam hal fisik, mental, emosi, dan sosial).

Teori-teori pembelajaran

TEORI BEHAVIORISME

A. Pengertian

Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang member respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.

B. Kerangka Berfikir Teori

Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahllaku adalah hasil belajar.

C. PRINSIP PRINSIP TEORI BEHAVIORISME

1. Obyek psikologi adalah tingkah laku.

2. semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek.

3. mementingkan pembentukan kebiasaan

D. Analisis Tentang Teori Behaviorisme

Kaum behavioris menjelaskan bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment menjadi stimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku. Pendidik yang masih menggunakan kerangka behavioristik biasanya merencanakan kurikulum dengan menyusun isi pengetahuan menjadi bagian-bagian kecil yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu. Kemudian, bagian-bagian tersebut disusun secara hirarki, dari yang sederhana sampai yang komplek (Paul, 1997).

Pandangan teori behavioristik telah cukup lama dianut oleh para pendidik. Namun dari semua teori yang ada, teori Skinnerlah yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar behavioristik. Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine, Pembelajaran berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep hubungan stimulus-respons serta mementingkan faktor-faktor penguat (reinforcement), merupakan program pembelajaran yang menerapkan teori belajar yang dikemukakan Skiner.

Teori behavioristik banyak dikritik karena seringkali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan/atau belajar yang dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon.

Pandangan behavioristik juga kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi pebelajar, walaupun mereka memiliki pengalaman penguatan yang sama. Pandangan ini tidak dapat menjelaskan mengapa dua anak yang mempunyai kemampuan dan pengalaman penguatan yang relatif sama, ternyata perilakunya terhadap suatu pelajaran berbeda, juga dalam memilih tugas sangat berbeda tingkat kesulitannya. Pandangan behavioristik hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati. Mereka tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsur-unsur yang diamati tersebut.

Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa pebelajar menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar, proses belajar tidak sekedar pembentukan atau shaping.

Skinner dan tokoh-tokoh lain pendukung teori behavioristik memang tidak menganjurkan digunakannya hukuman dalam kegiatan pembelajaran. Namun apa yang mereka sebut dengan penguat negatif (negative reinforcement) cenderung membatasi pebelajar untuk berpikir dan berimajinasi.

Menurut Guthrie hukuman memegang peranan penting dalam proses belajar. Namun ada beberapa alasan mengapa Skinner tidak sependapat dengan Guthrie, yaitu:

· Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat sementara;

· Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian dari jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama;

· Hukuman yang mendorong si terhukum untuk mencari cara lain (meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukuman dapat mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk daripada kesalahan yang diperbuatnya.

Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguat negatif. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya terletak pada bila hukuman harus diberikan (sebagai stimulus) agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada, sedangkan penguat negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon yang sama menjadi semakin kuat. Misalnya, seorang pelajar perlu dihukum karena melakukan kesalahan. Jika pelajar tersebut masih saja melakukan kesalahan, maka hukuman harus ditambahkan. Tetapi jika sesuatu tidak mengenakkan pelajar (sehingga ia melakukan kesalahan) dikurangi (bukan malah ditambah) dan pengurangan ini mendorong pebelajar untuk memperbaiki kesalahannya, maka inilah yang disebut penguatan negatif. Lawan dari penguatan negatif adalah penguatan positif (positive reinforcement). Keduanya bertujuan untuk memperkuat respon. Namun bedanya adalah penguat positif menambah, sedangkan penguat negatif adalah mengurangi agar memperkuat respons.
E. Aplikasi Teori Behaviorisme dalam Pembelajaran

Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.

Demikian halnya dalam pembelajaran, pelajar dianggap sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur dengan menggunakan standar-standar tertentu dalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para pelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi belajar pelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.

Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.

Karena teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, maka pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah. Demikian juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Pebelajar atau peserta didik adalah objek yang berperilaku sesuai dengan aturan, sehingga kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri pebelajar.

Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas “mimetic”, yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar.

Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara terpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil belajar menuntut jawaban yang benar. Maksudnya bila pelajar menjawab secara “benar” sesuai dengan keinginan guru, hal ini menunjukkan bahwa pelajar telah menyelesaikan tugas belajarnya. Evaluasi belajar dipandang sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan pelajar secara individual.

F. Peranan Teori Behaviorisme dalam Pendidikan Jasmani

Dalam pendidikan jasmani, kegiatan belajar mengajar mengarah pada tujuan untuk meningkatkan kebugaran siswa melalui kegiatan jasmani. Peranan teori behaviorisme dalam pembelajaran penjas adalah membentuk kebiasaan siswa untuk dapat gemar dalam melakukan kegiatan berolahraga. Hal ini mengacu pada prinsip teori behaviorisme yaitu “mementingkan pembentukan kebiasaan”. Jadi guru harus dapat menyusun pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa dapat melakukan gerak lebih efisien dari gerak sebelumnya, yang tentu saja evaluasi menjadi sangat penting dalam penerapan teori ini.

TEORI KOGNITIF

A. Pengertian

Menjelang berakhirnya tahun 1950-an banyak muncul kritik terhadap behaviorisme. Banyak keterbatasan dari behaviorisme dalam menjelaskan berbagai masalah yang berkaitan dengan belajar. Banyak pakar psikologi waktu itu yang berpendapat behaviorisme terlalu fokus pada respons dari suatu stimulus dan perubahan perilaku yang dapat diamati. Kognitivis mengalihkan perhatiannya pada “otak”. Mereka berpendapat bagaimana manusia memproses dan menyimpan informasi sangat penting dalam proses belajar. Akhirnya proposisi (gagasan awal) inilah yang menjadi fokus baru mereka.

Teori kognitif tidak seluruhnya menolak gagasan behaviorisme, namun lebih cenderung perluasannya, khususnya pada gagasan eksistensi keadaan mental yang bisa mempengaruhi proses belajar. Pakar psikologi kognitif modern berpendapat bahwa belajar melibatkan proses mental yang kompleks, termasuk memori, perhatian, bahasa, pembentukan konsep, dan pemecahan masalah. Mereka meneliti bagaimana manusia memproses informasi dan membentuk representasi mental dari orang lain, objek, dan kejadian.

Adapun pendapat dari para ahli tentang teori kognitif ;

1. Percobaan Tollman

Sesungguhnya, pada tahun 1930 pakar psikologi AS Edward C. Tolman sudah meneliti proses kognitif dalam belajar dengan penelitian eksperimen bagaimana tikus belajar mencari jalan melintasi maze (teka-teki berupa jalan yang rumit). Ia menemukan bukti bahwa tikus-tikus percobaannya membentuk “peta kognitif” ( peta mental) bahkan pada awal eksperimen, namun tidak menampakakan hasil belajarnya sampai mereka menerima penguatan untuk menyelesaikan jalannya melintasi maze—suatu fenomena yang disebutnya latent learning atau belajar latent. Eksperimen Tolman menunjukkan bahwa belajar adalah lebih dari sekedar memperkuat respons melalui penguatan.

2. Jerome Bruner

Jerome Bruner adalah guru besar di dua universitas terkemuka dunia yaitu Harvard (AS) dan Oxford (Inggris). Yatim di usia 12 tahun dan keluarga yang sering pindah tidak menghalanginya untuk berprestasi. Bruner memiliki peran besar dalam perubahan arus utama psikologi dari behaviorisme ke kognitivisme pada dekade 1950-an dan 1960-an. Karya pentingnya yang secara eksplisit mengawali kognitivisme diterbitkan tahun 1956, A Study in Thinking. Dalam bukunya tersebut Bruner mendefinisikan proses kognitif sebagai “alat bagi organisme untuk memperoleh, menyimpan, dan mentransformasi informasi.” Bruner juga pelopor utama konstruktivisme.

Gagasan utama Bruner didasarkan kategorisasi. "Memahami adalah kategorisasi,

konseptualisasi adalah kategorisasi, belajar adalah membentuk kategori-kategori,

membuat keputusan adalah kategorisasi." Bruner berpendapat bahwa orang menginterpretasikan dunia melalui persamaannya dan perbedaannya. Sebagaimana halnya Taksonomi Bloom, Bruner berpendapat tentang adanya suatu sistem pengkodean di mana orang membentuk susunan hierarkhis dari kategori-kategori yang saling berhubungan. Gagasannya yang disebut instructional scaffolding (dukungan dalam pembelajaran) ini berupa hierarkhi kategori berjenjang di mana semakin tinggi semakin spesifik, menyerupai gagasan Benjamin Bloom tentang perolehan pengetahuan.

Bruner mengemukakan ada dua mode utama dalam berpikir: naratif dan paradigmatik. Dalam berpikir naratif, pikiran fokus pada berpikir yang sekuensial,

berorientasi pada kegiatan, dan dorongan berpikir secara rinci. Dalam berpikir paradigmatik, pikiran melampaui kekhususan sehingga memperoleh pengetahuan yang sistematis dan kategoris. Pada mode pertama, proses berpikir seperti halnya cerita atau drama. Pada mode kedua, berpikir secara berstruktur seperti halnya menghubungkan berbagai gagasan mendasar dengan cara yang logis.

Dalam penelitiannya terhadap perkembangan anak (1966), Bruner menelorkan gagasan tentang tiga mode representasi: representasi enactive (berbasis tindakan),

representasi iconic (berbasis gambaran), dan representasi simbolik (berbasis bahasa). Semua representasi mode tersebut tidak bisa dijelaskan sebagai jenjang yang terpisah, namun terintegrasi dan hanya terpisah secara sekuensial selagi "diterjemahkan" satu sama lain. Representasi simbolik menjadi mode terakhir, karena yang paling misterius dari ketiganya. Teori Bruner berpendapat adalah produktif ketika menghadapi materi baru dengan mengikuti representasi secara progressif dari enactive ke iconic baru ke simbolik; bahkan hal ini juga berlaku bagi pembelajar dewasa. Untuk para perancang kegiatan pembelajaran, karya Bruner tersebut juga berpendapat bahwa seorang pembelajar bahkan ketika masih belia sudah mampu mempelajari materi dalam waktu lama apabila materi tersebut diorganisasi secara baik. Pendapat ini sangat berbeda dengan teori Piaget dan teoris tentang tahapan perkembangan yang lain.

3. Teori piaget

Piaget profesor psikologi di Universitas Jenewa, Swiss. Teorinya tentang perkembangan kognitif anak (dibahas pada bab tersendiri) merupakan salah satu tonggak munculnya kognitivisme. Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan logika berpikir dari bayi sampai dewasa.

Piaget memiliki asumsi dasar kecerdasan manusia dan biologi organisme berfungsi dengan cara yang sama. Keduanya adalah sistem terorganisasi yang secara konstan berinteraksi dengan lingkungan. Pengetahuan merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan. Outcome

dari perkembangan kognitif adalah konstruksi dari schema kegiatan, operasi konkret dan operasi formal. Komponen perkembangan kognitif adalah asimilasi dan akomodasi, yang diatur secara seimbang. Memfasilitasi berpikir logis melalui ekperimentasi dengan objek nyata, yang didukung boleh interaksi antara peer dan guru. (Schema adalah struktur terorganisasi yang merefleksikan pengetahuan, pengalaman, dan harapan dari individu terhadap berbagai aspek dunia nyata). Sebagaimana Bruner, Piaget juga memelopori lahirnya konstruktivisme.

B. Peranan Teori Kognitif dalam Pendidikan Jasmani

Teori kognitif memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar kepada hasilnya. Dengan teori kognitif, peserta didik akan mendapatkan pengalaman dari proses pembelajaran. Selain itu,dengan adanya teori kognitif ini, siswa diharapkan mampu berinisiatif sendiri, sehingga ia mampu melaksanakan gerak tidak hanya berdasar pada yang diajarkan oleh guru, tetapi mampu mencari dan bereksplorasi sendiri dengan sumber-sumber belajra yang lain.

TEORI KONSTRUKTIVISME

A. Pengertian

Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses di mana pembelajar secara aktif mengkonstruksi atau membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki di masa lalu atau ada pada saat itu. Dengan kata lain, ”belajar melibatkan konstruksi pengetahuan seseorang dari pengalamannya sendiri oleh dirinya sendiri”. Dengan demikian, belajar menurut konstruktivis merupakan upaya keras yang sangat personal, sedangkan internalisasi konsep, hukum, dan prinsip-prinsip umum sebagai konsekuensinya seharusnya diaplikasikan dalam konteks dunia nyata. Guru bertindak sebagai fasilitator yang meyakinkan siswa untuk menemukan sendiri prinsip-prinsip dan mengkonstruksi pengetahuan dengan memecahkan problem-problem yang realstis. Konstruktivismejuga dikenal sebagai konstruksi pengetahuan sebagai suatu proses sosial. Kita dapat melakukan klarifikasi dan mengorganisasi gagasan mereka sehingga kita dapat menyuarakan aspirasi mereka. Hal ini akan memberi kesempatan kepada kita mengelaborasi apa yang mereka pelajari. Kita menjadi terbuka terhadap pandangan orang lain Hal ini juga memungkinkan kita menemukan kejanggalan dan inkonsistensi karena dengan belajar kita bisa mendapatkan hasil terbaik. Konstruktivisme dengan sendirinya memiliki banyak variasi, seperti Generative Learning, Discovery Learning, dan knowledge building. Mengabaikan variasi yang ada, konstruktivisme membangkitkan kebebasan eksplorasi siswa dalam suatu kerangka atau struktur.

Dalam sudut pandang lainnya. konstruktivisme merupakan seperangkat asumsi tentang keadaan alami belajar dari manusia yang membimbing para konstruktivis mempelajari teori metode mengajar dalam pendidikan. Nilai-nilai konstruktivisme berkembang dalam pembelajaran yang didukung oleh guru secara memadai berdasarkan inisiatif dan arahan dari siswa sendiri. Ada istilah lain yang sering disalahartikan sama dengan konstruktivisme, yaitu maturationisme. Konstruktivisme (yang merupakan perkembangan kognitif) merupakan suatu aliran yang "yang didasarkan pada gagasan bahwa proses dialektika atau interaksi dari perkembangan dan pembelajaran melalui konstruksi aktif dari siswa sendiri yang difasilitasi dan dipromosikan oleh orang dewasa " Sedangkan, "Aliran maturationisme romantik didasarkan pada gagasan bahwa perkembangan alami siswa dapat terjadi tanpa intervensi orang dewasa dalam lingkungan yang penuh kebebasan " (DeVries et al.2002).

B. Peranan Teori Kontruktivisme dalam Pendidikan Jasmani

Teori kontruktivisme dalam pendidikan jasmani berperan dalam efisiensi waktu ajar, jadi dengan adanya prisip teori kontruktivisme, seorang guru penjas harus tahu apakah materi yang akan diajarkan, sudah pernah diajarkan kepada siswanya atau belum, jika sudah, guru hanya mengembangkan materi tersebut kearah yang lebih komplek tanpa harus mengulang materi tersebut dari awal.

TEORI SIBERNATIK

A. Pengertian

Teori sibernetik merupakan teori belajar yang paling baru jika dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori sebernetik, belajar adalah pemprosesan informasi.

Teori ini lebih mementingkan sistem informasi dari pesan tersebut. Teori sebernetik beramsumsi bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal untuk segala situasi. Sebab cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informas. Teori ini telah dikembangkan oleh para penganutnya, antara lain seperti pendekatan-pendekatan yang beroriaentasi pada pemprosesan informasi yang dikembangkan oleh Gage dan Berliner, Biehler dan Snowman, Baine, serta Tennyson. Bahwa proses pengolahan informasi dfalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penimpangan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan

a. Kelebihan Teori Sibernetik

1. Cara berfikir yang berorintsi pada proses lebih menonjol.

2. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.

3. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.

4. Adanya keterarahan seluruh kegiatan kepada tujaun yang ingin dicapai.

5. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya.

6. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masing individu.

b. Kelemahan Teori sibernetik

teori ini dikritik karena lebih menekankan pada sistem informasi yang dipelajari, dan kurang memperhatikan bagaimana proses belajar.

B. Peranan Teori Sibernetik dalam Pendidikan Jasmani

Peranan teori sibernetik dalam pendidikan jasmani adalah antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dapat memperoleh persepsi yang sama dalam memahami proses pembelajran penjas. Hal ini tentu saja harus didukung sarana dan prasarana yang memadai, seperti peralatan audio-visual, selain itu siswa juga dapat memperoleh informasi langsung dari mana saja, seperti melihat pertandingan secara langsung maupun dari media sarana internet, Tv, surat kabar,dll yang tentunya akan meningkatkan respon mereka dalam memahami pembelajaran penjas tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.utm.my/6258/1/2.pdf

http://repository.gunadarma.ac.id:8000/143/1/Tri_Wahyu_Studi_PerbandinganEditedver2.pdf

http://fajarss.blog.uns.ac.id/files/2010/04/teori-belajar.pdf

rinimaryani.blogspot.com/2008_04_01_archive.html

www.scribd.com › Business & Law › Finance

Wikipedia. 2006. Behaviorism. (Online). (http: //en.wikipedia.org/wiki/

Behaviorism_(psychology).html.

Wikipedia. 2006. Jerome Bruner. (Online). (http: //en.wikipedia.org/wiki/ Jerome

Bruner.html.

Wikipedia. 2007. Cognitivism. (Online). (http: //en.wikipedia.org/wiki/

Cognitivism_(psychology).html.
SHACTI BLOG'S © 2008 Template by:
SkinCorner